
Dekrit.id||Siantar – Persatuan mahasiswa/mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Plus Siantar Simalungun melakukan aksi demonstrasi di Pematangsiantar pada Senin (11/4) dimulai pukul 09.00 Wib.
Cipayung Plus yang terdiri dari GMKI, PMKRI, GMNI, HMI, PMII, IMM, dalam melakukan aksi demonstrasinya diawali dengan long march mulai dari taman makam pahlawan yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas sepanjang jalan Sutomo.
Cipayung Plus menolak adanya wacana penundaan pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang dan perpanjangan masa jabatan pemerintah. Selain menyuarakan penolakan penundaan pelaksanaan Pemilu, kaum intelektual ini juga mengangkat beberapa permasalahan yang terjadi di kota Pematangsiantar diantaranya kenaikan harga minyak goreng dan kelangkaannya, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak adanya perhatian pemerintah kota Siantar terhadap Gedung Olah Raga (GOR) dan Stadion Sangnaualuh serta kebanjiran yang sering terjadi.
Dalam orasinya di depan kantor Polres Pematangsiantar, yang disambut oleh AKBP Boy Sutan Binanga Siregar, para pimpinan organisasi Mahasiswa tersebut, menyesalkan sikap Kepolisian yang sempat memberikan ‘intimidasi’ atas rencana aksi demonstrasi.
“Kami hanya mau menyampaikan aspirasia kami secara damai, tapi kenapa sekretariat kami ‘diserbu’ oleh pihak kepolisisan dan Polisi datang berbondong bondong seakan kami melakukan tindak kejahatan dan saat ini kami merasa tidak nyaman di rumah kami karena mendapat ‘intimidasi dan kriminalisasi’ dari kepolisian Pematangsiantar,” ucap salah seorang Orator di depan jajaran Polres Siantar.

Terpisah, AKBP Boy Siregar saat dikonfirmasi melalui pesan whattsappnya (WA) terkait kebenaran tindakan intimidasi yang dilakukan oleh pihaknya, menyarankan agar ditanyakan ke Cipayung Plus.
“Silahkan ditanya ke Cipayungnya aja, karena mereka lebih tau itu, nah kalau memang benar diintimidasi kenapa bisa damai dan mereka bisa berpelukan dengan saya,” tulis Kapolres menanggapi konfirmasi kru media ini.
Usai menyampaikan orasi di depan Polres Siantar, massa Cipayung plus yang berjumlah seratusan tersebut beranjak ke gedung kantir DPRD Pematangsiantar dan disambut langsung oleh ketua DPRD Timbul Marganda Lingga, Wakil ketua Mangatas Silalahi, Plt Walikota Pematangsiantar Susanti dan Sekretaris Daerah Budi Utari.
DPRD dan Plt Walikota menyambut baik dan mengapresiasi aksi demonstrasi Cipayung Plus yang berjalan dengan damai.
“Kami mengapresiasi aksi damai ini dan kita juga sepakat bahwa menolak penundaan pelaksanaan Pemilu serta perpanjangan masa jabatan, terkait kelangkaan dan kenaikan harga BBM dan minyak goreng kami tetap memantau dan melakukan pengawasan,” bilang Timbul dan Mangatas.
Hal senada juga diungkapkan oleh Susanti Plt.Walikota Pematangsiantar.
“Saya sangat mengapresiasi aksi ini dan bisa bertatap langsung dengan mahasiswa, saya juga mengetahui banjir yang melanda beberapa tempat di Siantar kita sangat prihatin, dan kita sudah cari tau penyebabnya,” ucap Susanti.
“Terkait Gor dan Stadion Sangnaualuh kita akan mendesak pihak ketiganya agar mempercepat pelaksanaan pembangunannya namun kita tau semua itu ada prosesnya,” ungkap Susanti.
Aksi demonstrasi Cipayung Plus diakhiri dengan penandatanganan MOU antara Cipayung dengan pihak Pemerintahan.(Dkt|F1)

Discussion about this post