Dekrit.com | Siantar – Video rekaman seorang pria marah kepada sejumlah petugas medis, polisi dan tentara beredar. Dalam video berdurasi 1 menit 15 detik tersebut, pria yang belum diketahui namanya itu marah karena ada rumah sakit yang menyuruh mereka pulang, semetara istri dari pria yang mengenakan baju merah tersebut diketahui positif terinfeksi Covid-19.
Ia pun mengaku akan menggugat sistem kerja yang dilakukan pihak rumah sakit kepada mereka. Namun dalam video ini tidak disebutkan rumah sakit yang mau digugat. Selain kesal kepada rumah sakit, kekecewaan juga diungkapkan kepada Pelaksana Tugas (Plt) rumah sakit umum karena tidak langsung menjemput mereka.
Diduga video tersebut berada di salah satu daerah yang ada di Kota Pematangsiantar. Sesuai dari isi video itu, alamat mereka tepatnya berada di daerah Tojai, Kecamatan Sitalasari, Kota Pematangsiantar. Saat pria tersebut marah, dalam video, petugas tidak berkomentar, bahkan tetap mengatur jarak. Demikian isi dari video tersebut
Sementara bapa ibu mencari orang-orang, bahkan mengejar-ngejar orang mau di rapid (diduga terinfeksi Covid-19). Kami datang kok. Kurang dewasa apalagi kami, coba? Kami datang sendiri ke rumah sakit. Tolong pak periksa ini. Itupun diabaikan juga. Nggak logika gituh loh. Itu namanya bukan gugus depan lagi kalau kayak gini.
Saya sudah bilang sama Tentara saya akan gugan ini. Saya sudah bilang gitu kalau perlakuannya seperti ini. Terlepas bapak-ibu melakukan proses seperti apa, silahkan. Tapi saya akan gugat sistem caranya seperti ini.
Masa pasien yang sudah positif disuruh lagi balik lagi satu mobil dengan saya. Disuruh lagi balik ke Tojai ini. Jadi masyarakat Tojai ini kenalah semua? Kan tidak pakai logika itu? Dimana logikanya? Mereka maksa saya.
Saya harus ngotot. Sampai ditelepon Plt yang rumah sakit umum, saya ngotot sama dia. Hei dimana otak kamu! Disuruh saya bawa istri saya pulang dengan kondisi, agar menyebar kemana-mana. Saya tidak mau. Kalau sudah positif, ya mereka menjemput dong? Saya sudah bilang jemput di sini saja. Bukan saya tidak sayang, sayang.
Discussion about this post