Dekrit.id| Hubungan cinta segitiga dalam rumah tangga acapkali menimbulkan masalah. Cinta segitiga yang dilakukan dengan sengaja bisa berakhir tragis. Kondisi tersebut menimpa Budiyantoro hingga nyawanya dihabisi.
Budiyantoro (38) pemilik pabrik kuali atau wajan, tewas di tangan Nur Kholis (22) salah seorang karyawannya yang tak lain kekasih gelap KL (30), istri korban. Peristiwa berdarah akibat cinta segitiga itu terjadi di Banguntapan, Bantul pada Rabu 31 Maret 2021 lalu.
Tersangka Nur mengaku menghabisi nyawa korban lantaran KI, istri korban, ditetapkan sebagai tersangka, setelah polisi mengorek keterangan dari tersangka N, yang sebelumnya diduga membunuh dan membuang mayat korban. “Istri korban terlibat dalam rencana pembunuhan korban,” kata Kasatreskrim Polres Bantul AKP Ngadi, Selasa 20 April 2021.
Menurut Ngadi, pembunuhan tersebut dilakukan di rumah korban. Sebelum pembunuhan, N berkomunikasi dengan istri korban melalui pesan dan video di ponsel. “Saat itu istri korban memberikan sinyal agar N membunuh suaminya,” jelas Ngadi.
Dibunuh usai ML

Atas permitaan tersangka, N pun datang ke rumah korban pada pukul 14.00 WIB dengan menyelinap dan menunggu korban dan istri pulang. Saat korban dan istri korban melakukan hubungan intim, pada saat itu tersangka N langsung menghabisi korban.”Ini sudah sesuai skenario istri korban,” lanjutnya.
N, kata Ngadi, menjerat leher korban dari belakang menggunakan kawat. Saat korban berusaha berontak dengan berteriak, istri korban ikut membungkam mulut korban.
Seusai meninggal, mayatnya dibungkus dengan kain sprai dan diletakkan di garasi mobil sebelum dibuang oleh N.
“Saat itu istri korban ikut mengangkat korban ke dalam mobil. N kemudian membuang mayat korban di wilayah Sedayu,” kata Ngadi.
KI ditetapkan sebagai otak dari pembunuhan tersebut. Motifnya adalah hubungan cinta segitiga.”Pasal yang disangkakan kepada kedua tersangka adalah Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” ucap Ngadi. (dkt|Ne)
sumber: Digali dari berbagai sumber

Discussion about this post