
Dekrit.id||Simalungun – Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun belakangan ini menjadi pembicaraan hangat bagi berbagai kalangan. Bermula dengan dugaan adanya ‘pengkondisian’ koordinator wilayah (Korwil) dan tarik menarik untuk jabatan kepala sekolah SMP (Kasek) hingga pengumpulan SK para Kasek SD yang juga diduga demi kepentingan tertentu, saat ini dunia pendidikan kabupaten tersebutpun dihebohkan dengan adanya campur tangan pihak lain yang bukan birokrasi.
Informasi yang dihimpun saat ini diduga terjadi ‘penekanan’ bagi para Kasek SD sekabupaten Simalungun oleh seorang oknum yang bukan dalam lingkaran birokrasi, untuk pemasok buku perpustakaan.
“Sekarang untuk buku perpustakaan harus melalui DS dan itu kami dapat kabar dari orang Korwil,” terang salah seorang Kasek SD yang enggan identitasnya dicantumkan.
DS melalui pegawai Korwil diduga melakukan penekanan atau pemaksaan bagi kepala sekolah untuk menerima buku perpustakaan tersebut.

Bahkan DS pun menentukan bagi sekolah yang siswanya berjumlah 100 orang harus membelanjakan buku minimal sejumlah tiga juta rupiah.
“Dipatok juga untuk jumlah belanjanya, kalau siswa 100 orang harus belanja minimal tiga juta rupiah, kalau diatas 100 yah lain lagilah,” lanjut kepala sekolah yang menjadi sumber ini.
“Bukan hanya itu, keadaan sekarang lebih parah dari sebelumnya, dengan belanja buku perpustakaan itu kepala sekolah mendapat fee sejumlah 15 persen dari jumlah belanja, katanya DS itu orangnya Bupati,” tukasnya.
Kondisi dunia pendidikan Simalungun yang cukup memprihatinkan tersebut ternyata tidak membuat Zochson Silalahi selaku kepala dinas pendidikan untuk bertindak tegas dan bijaksana.
Zochson terkesan ‘mendiamkan’ atas apa yang terjadi di dinas yang sedang dipimpinnya tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh kru media ini melalui pesan whattsapp pada hari Jumat (18/3) siang, terkait adanya oknum diluar dinas yang sedang ‘mengobok obok’ dinas pendidikan kabupaten Simalungun, Zochson sempat membalas dan menanyakan siapa pelakunya. Namun ketika kru media ini menyebutkan nama oknum yang dimaksud, seakan ketakutan untuk mencampurinya, Kadis pendidikan tersebutpun langsung memblokir nomor kru media yang sedang mengkonfirmasinya.
Terpisah, Radiapoh Hasiholan Sinaga saat diberitahu perilaku dan sikap Zochson Silalahi, Kadis pendidikan yang dilantiknya tersebut hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan. (Dkt|F1)

Discussion about this post