
Dekrit.id||Simalungun – Federasi Olah Raga Karate-Do Indonesia cabang Simalungun dituding telah ‘merusak’ mental dan jiwa ksatria para Atlit yang disiapkan untuk ikut bertanding di beberapa event.
Belum lama ini Forki Simalungun yang dinahkodai oleh Tumpak Silitonga (TPS) menyelenggarakan seleksi bagi para Karatedo Simalungun untuk persiapan kegiatan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) pada Oktober mendatang.
Pertandingan untuk beberapa min (kelas) dalam seleksi itupun dilakukan guna mencari dan menghasilkan Atlit yang akan diberangkatkan.
Beberapa komite yang diselenggarakan diantaranya;
Komite min under 55 kg putra
Komite min under 60 kg putra
Komite min under 67 kg putra
Komite min under 75 kg putra
Komite min under 84 kg putra
Komite min over 84 kg putra
Sedangkan untuk kategori puti kelas komite yang diselenggarakan diantaranya;
Komite min under 50 kg putri
Komite min under 55 kg putri
Komite min under 61 kg putri
Komite min under 68 kg putri
Komite min over 68 kg putri

Seyogianya dari semua kelas yang dipertandingkan para pemenang dari tiap min berhak untuk mengikuti Porprov pada oktober mendatang.
Seleksi yang diselenggarakan pada 24/7/2022 lalu di Wisma Tubagama Perumnas Batu 6, kecamatan Siantar, menyisahkan tanda tanya yang berujung kekecewaan bahkan tudingan bahwa Forki Simalungun tidak profesional dan telah merusak mental para atlitnya.
Hal ini dillontarkan oleh Budi Tarigan salah seorang penggiat olah raga Karate Pengcab Tako Simalungun, dirinya merasa kecewa dengan hasil seleksi yang telah dilaksanakan pada bulan Juli lalu.

“Saya tidak tau apa maksud mereka (Forki Simallungun) kenapa justru yang juara pada seleksi itu menjadi cadangan, sementara yang kalah itu yang diberangkatkan untuk Porprov mendatang,” kata Budi kesal.
“Forki Simalungun dalam hal ini Tumpak Silitonga kami anggap tidak profesional bahkan dia telah ‘merusak’ mental para atlit dan olah ragawan Simalungun yang memiliki potensi, kami berharap agar saudara Tumpak mengevaluasi kembali keputusannya terkait utusan untuk mengikuti Porprov mendatang,” ujar Budi lagi.
Sebelumnya diketahui bahwa Dibra Alfariji Tarigan menjuarai pada salah satu kelas dalam seleksi yang tellah diselenggarakan oleh Forki, namun atlit yang seharusnya ‘diterjunkan’ mengikuti kegiatan Porprov tersebut digantikan oleh yang bukan pemenang yaitu T.Sirait tanpa memberikan alasan yang jelas.
Tumpak Silitonga selaku ketua Forki Simalungun hingga berita ini diterbitkan belum berhasil untuk dimintai keterangan terkait keputusannya atas hasil seleksi tersebut.(Dkt|F1)

Discussion about this post