
Dekrit.id||Simalungun – Meski telah didemo oleh warga setempat, pihak CV.Rapi Tehnik atau pabrik kelapa sawit (PKS) yang berada di nagori Pamatang Asilom, kecamatan Gunung Malela, kabupaten Simalungun, terkesan tidak ‘mengindahkan’ tuntutan warga, khususnya terkait polusi udara dan air yang ditimbulkan perusahaan tersebut.
Pihak Manajemen PKS Ravi Tehnik, terkesan hanya memberikan janji tanpa realisasi dan tidak memikirkan nasib para warga yang menderita akibat limbah tersebut.
Sebagaimana penuturan Suryanto, ketua Maujana nagori tersebut saat dikonfirmasi 19/7/2021 malam.
“Sudah berkali kali didemo perusahaan itu bahkan warga pun ikut mendemo tapi, hasilnya gak ada, gini gini ajanya, kami pihak nagori sudah pernah memberitahukan keluhan warga itu, janji perusahaan katanya akan diteliti lagi,” ucap Suryanto lewat sellularnya.
Diduga tidak ingin disalahkan terus menerus karena telah mencemari lingkungan dan dituding menjadi penyebab penyakit kulit pada warga, pihak perusahaan Ravi Tehnik pun melakukan ‘trik’ untuk ‘mendiamkan’ warga.

“Setiap bulan adanya bantuan perusahaan kepada warga, salah satunya bantuan beras,” tambah Suryanto.
Kekesalan warga Pematang Asilom dan rasa tidak percaya pada pemerintah setempat semakin bertambah saat mengetahui adanya kerjasama antara pihak Nagori dan perusahaan ditengah penderitaan warga.
“Memang benar, karena sudah seperti itu keadaannya, yah pihak nagori pun mengambil langkah terbaik. Nagori akan menggandeng pihak perusahaan untuk kegiatan Badan Usaha Milik Nagori (Bumnag),” bilang ketua Maujana tersebut.
Ditambahkannya lagi,” saat ini kami (Nagori) sudah melakukan kesepakatan dengan pihak perusahaan untuk pengadaan Sapi, yang nantinya akan dibagikan kepada warga secara bertahap, dan bagaimana sistemnya telah disepakati,” terang Suryanto.
Seorang warga berinisial S, sangat menyesalkan langkah yang sudah diambil oleh pihak Nagori.
“Apa yang sudah diucapkan oleh Maujana dan langkah yang sudah mereka ambil adalah satu bentuk betapa lemahnya pemerintahan, mungkin bagi warga yang keluarganya dipekerjakan oleh PKS itu pasti setuju saja, tapi bagaimana dengan warga lainnya, nasib anak anak yang menghirup udara aroma tak sedap serta penyakit kulit, apa itu tidak dipikirkan pemerintah Nagori ini,” ucap S dengan nada jengkel.
“Kami atas nama warga tetap menolak itu, dan kami anggap itu bentuk pembodohan bagi warga, kalau untuk kerja sama saja pemerintah nagori mau, kami menduga mereka juga telah menerima sesuatu dari pihak perusahaan,” tegas salah seorang warga ini.
Selain telah mengakibatkan penderitaan bagi warga sekitar pabrik khususnya, pihak perusahaan CV.Ravi Tehnik juga diduga telah melakukan penyerobotan atas aliran air sungai Bah Bolon yang berada di belakang PKS.
Berdasarkan amatan tim di lapangan, tampak aliran sungai ditembok dan dibagi menjadi dua bagian, satu bagian tersebut diduga digunakan sebagai penampung limbah yang berasal dari pabrik.
Sejauh ini, pihak Manajemen PKS Ravi Tehnik belum berhasil untuk dikonfirmasi, namun Suhadi, mantan anggota DPRD Simalungun yang dikabarkan sempat menjadi Humas perusahaan tersebut, saat dikonfirmasi lewat pesan whattsappnya belum lama ini mengatakan,” Perlu dipertimbangkan juga bang, banyak warga Pamatang Asilom bekerja di Ravi Tehnik,” tulis Suhadi. (Dkt|F1)

Discussion about this post