Dekrit.id||Simalungun-Radiapoh Hasiholan Sinaga seorang pengusaha sukses di kota Batam, tertarik dengan program pembangunan pertanian berskala ekspor yang sedang dicanangkan dan sebagai program andalan Koperasi Pemuda Habonaron Abadi (KPHA) binaan Pemuda Pancasila kabupaten Simalungun (PP).
Pengusaha asal kabupaten Simalungun ini menilai bahwa bumi Habonaron do Bona memiliki iklim tropis yang cocok dan sesuai juga ditanami dengan tanaman komoditi skala ekspor.
Selain iklim yang tropis, bagi Radiapoh sangat mendukung program PP Simalungun, karena sebahagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian dan mengandalkan hasil alam.
“Simalungun ini selain memiliki iklim yang tropis juga tidak sulit lagi mengembangkan sektor pertaniannya karena selama masyarat kabupaten ini sebahagian besar hidup dan mengandalkan Pertanian,” bilang Radiapoh belum lama ini.
Hari Hanggara, sekretaris KPHA PP Simalungun mengatakan kepada kru media ini bahwa bidang pertanian yang akan didukung dan dibantu oleh Radiapoh yaitu pembudidayaan tanaman Guarana.
“Radiapoh sangat mendukung program kami untuk memajukan sektor riil pertanian yang bertujuan demi kesejahteraan warga Simalungun,” bilang Hari.
“Kami punya program pembudidayaan tanaman Guarana yang kami adopsi dari pertanian Brazil dan Malaysia,” ucapnya.
Guarana adalah tanaman asli asal Brazil yang awalnya didapati di hutan Amazon oleh suku Guarani dengan nama Latin (Paullinia Cupana).
Saat ini tanaman yang mengandung Kafein 4 kali lipat dari kopi ini berkembang di negara Brazil dan Malaysia. Selain digunakan sebagai campuran minuman ringan di berbagai negara, Guarana juga diyakini menjadi tanaman yang mengandung kesehatan bagi tubuh pengkonsumsinya.
Mengingat tingginya kebutuhan akan Guarana dan salah satu tanaman yang mampu bersaing di dunia ekspor Internasional, negara Indonesia melalui Pemuda Pancasila kabupaten Simalungun (PP) berkeinginan keras untuk dapat mengembang biakkan tanaman daya saing tersebut.
Hari Hanggara, sekretaris Koperasi Pemuda Habonaron Abadi (KPHA) mengatakan bahwa pihaknya sangat berkeinginan agar Guarana dapat dikembangbiakkan di kabupaten Simalungun.
“Daerah kita ini (Simalungun) adalah daerah pertanian, sebahagian masyarakatnya hidup dan berpenghasilan dari sektor pertanian, dan iklim daerah kita juga sesuai dan tropis, maka Guarana sangat berpeluang tinggi untuk dibudi dayakan,” terang Hari.
Sekretaris koperasi binaan PP Simalungun ini bercerita bahwa pihaknya telah berusaha mendaftarkan ke dinas Pertanian Simalungun guna mendapatkan ijin pembudi dayaan tanaman berkhasiat tersebut.
“Sudah setahun kita mengurus surat keadministrasian agar tanaman Guarana bisa dikembangbiakkan di Simalungun, berkas sudah kita masukkan ke dinas Pertanian Simalungun namun pihak mereka belum mengeluarkan ijin itu,” bilang Hary.
“Ijin dari negara Brazil dan Malaysia sebagai negara asal bibit serta dari pemerintah pusat RI sudah kita kantongi juga, hanya tinggal tersendat di perijinan Simalungun sebagai wilayah yang akan kita jadikan tempat pembudi dayaan,” terangnya.
Program baik yang dapat memajukan pertanian Simalungun tersebutlah yang disambut baik oleh Radiapoh, sehingga dirinyapun dijuluki sebagai ‘bapak angkat Guarana Simalungun’.
“Saya dan kawan kawan kalangan pengusaha di Batam dan kota lainnya akan sangat membantu program pertanian Guarana inj,”ungkap Radiapoh.
“Sebagai bukti dukungan, saya dan kawan kawan akan menyiapkan dana investasi senilai 80 Milyar untuk mengembangkan jenis komoditi tersebut.”
Dilanjutkannya lagi,” investasi dana 80 Millyar ini akan kami pinjamkan untuk lahan pertanian seluas 1000 hektar dan pinjaman tersebut pun tanpa bunga agar petani Simalungun dapat maju dan sejahtera.”
“Investasi senilai 80 Millyar rupiah sudah disiapkan bapak Radiapoh untuk pembudi dayaan seluas 1000 hektar dan ini akan diberikan kepada warga petani Simalungun yang akan membudidayakan Guarana,” lanjutnya lagi.
Investasi senilai 80 Millyar tersebut akan diberikan kepada warga dengan prinsip pinjaman tanpa bunga. (Dkt||F1)
Discussion about this post