Dekrit.id||Simalungun – Proyek perkuatan tebing sungai yang sedang berlangsung di aliran sungai bah bolon kecamatan Gunung Malela kabupaten Simalungun disangsikan kekuatannya.
Pasalnya, meskipun terbilang baru dikerjakan proyek tersebut diduga banyak menggunakan matrial asal alias masih muda. Hal ini dibuktikan dari pantauan kru media ini di lokasi pengerjaan terdapat tumpukan batu padas muda dan serpihan atau pecahan batu muda.
Batu padas muda tersebutpun diduga dipaksakan untuk digunakan demi kepentingan pihak pemborong dan penyedia matrial, anehnya pihak dinas terkait dan konsultan tidak melarang bahkan membiarkan batu padas muda tersebut digunakan.
P.Sihombing salah satu pihak dari pemborong saat dikonfirmasi bellum lama ini berdalih bahwa batu muda tidak digunakan.
“Yang muda tidak kita gunakan bang, itu adalah abu batu dari gudang karena yang muat kan beko,” tulis P.Sihombing di pesan whattsappnya.
Keterangan P Sihombing sangat berbanding terbalik dengan apa yang terlihat di lokasi proyek, dipaksakannya penggunaan batu padas muda pada proyek perkuatan tebing sungai bah bolon diduga karena P.Sihombing juga disebut memiliki keluarga yang memiliki galian C batu padas dan panglong (toko bangunan) sehingga kuat dugaan bahwa batu muda tersebut berasal dari tangkahan itu.
Pengerjaan proyek perkuatan tebing sungai yang sedang berlangsung saat ini merupakan lanjutan dari proyek perkuatan tebing sungai di lokasi yang sama, namun tahun ini pengerjaannya dillaksanakan oleh CV. Kelana Karya Jaya.
Dengan menggunakan matrial batu padas muda maka kekuatan bronjongan tebing sungai bah bolon tersebut pun disangsikan, sehingga perlu ketegasan dari pihak dinas PSDA Provinsi Sumatera Utara (Provsu), sehingga dapat mengantisipasi kerugian negara. (Dkt|F1)
Discussion about this post