Dekrit.id||Simalungun – Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diminta untuk meningkatkan pengawasannya terhadap proyek pengerjaan Pembangunan perkuatan tebing sungai sepanjang 350 meter di aliran sungai Bah Bolon kecamatan Gunung malela.
Bahkan dinas tersebut diminta untuk lebih tegas dan memerintahkan ‘membongkar ulang’ pengerjaan yang sedang berlangsung tersebut, pasalnya sesuai dengan amatan kru media ini di lapangan, proyek tersebut diduga menggunakan matrial batu padas muda.
Permintaan warga tersebut dilontarkan karena kekhawatiran bahwa kekuatan tebing sungai tersebut tidak bertahan lama.
“Kalau menggunakan batu padas yang masih muda kita khawatir kalau kekuatannya gak tahan lama, karena batu itu bisa hancur sehingga menimbulkan ‘kekopongan’ pada susunan dan resikonya pasti besar,” bilang salah seorang warga kecamatan Gunung Malela, yang juga turut hadir saat kru media ini menyambangi lokasi proyek.

Pengerjaan proyek yang sedang berlangsung tersebut merupakan lanjutan proyek yang sama dan telah selesai dikerjakan pada tahun lalu.
“Sayang kalilah kalau proyek ini dikerjakan dengan matrial yang masih muda, karena kami duga bahwa proyek ini dikerjakan menggunakan dana Milliaran rupiah yang sumber dananya dari pajak yang dibayarkan oleh warga, untuk itu kami meminta supaya dinas yang bersangkutan agar lebih meningkatkan pengawasannya dan dengan tegas supaya memerintahkan pihak pemborong agar membongkar ulang pengerjaan dan mengganti matrial yang masih muda dengan matrial selayaknya,” ungkapnya lagi.
Proyek yang menggunakan dana APBD Provinsi Sumut TA 2022 tersebut dikerjakan oleh CV. Kelana Karya Jaya.
Polma Sihombing selaku pihak Pemborong saat dikonfirmasi melalui pesan whattsapp (WA) pada hari Rabu (16/7) siang, menampik bahwa pengerjaan tersebut menggunakan matrial batu padas muda.
“Itu bekas abu batu, yang muat di gudang kan beko bang,” tulis Polma di pesan WAnya.
Alibi yang dilontarkan Polma disanggah oleh warga yang tidak ingin proyek tersebut dikerjakan asal jadi.
“Kok bisa terikut abu batu bang, kan mestinya tempat batu padas mereka itu kan tersendiri dan bukan bercampur abu batu, fakta di lokasi bahwa banyak kok batu mudanya bukan abu batu, pihak Dinas harus turunlah karena proyek tersebut diduga berpotensi temuan di tahun mendatang,” ujar warga Gunung Malela ini saat dihubungi mellalui sellularnya di hari yang sama.(Dkt|F1)
Discussion about this post