
Dekrit.id-|Siantar– Salah satu program Kemendikbudristek meningkatkan mutu pendidikan yang unggul dan berdayasaing adalah mempersiapkan Guru Penggerak. Guru Penggerak merupakan duta perubahan di sekolah.
Calon guru penggerak angkatan 4 kelompok A1 di Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 13-17 Januari 2022 lalu berbagi pengalaman bagaimana mewujudkan pengimbasan (menumbuhkan) budaya positif di lingkungan sekolah guna mendukung program merdeka belajar.
Para calon guru penggerak tersebut yakni Erlina Anriani Siahaan (SMP Negeri 4), Gopsu P. Situmorang (SMP Negeri 3), Dorti Lyana Pasaribu (SMP Negeri 7), Herna Mayanti Harianja dan Hotmaria Sitanggang (SMP Negeri 12).
Pengimbasan budaya positif terhadap sesama guru itu sendiri merupakan bagian dari bahan ajar Program Pendidikan Guru Penggerak – oleh Calon Guru Penggerak (CGP). Mereka bersinergi dan berkolaborasi menumbuhkan budaya positif di sekolah masing-masing, kendati dapat dilakukan secara mandiri.
Kepsek SMP Negeri 4, Dedi Muliono mengatakan bahwa program merdeka belajar diharapkan terealisasi dengan baik meski tidak mudah mengubah paradigma lama yang sudah membudaya. Menurutnya, calon guru penggerak mampu bekerja menjadi agen perubahan yang akan mengimbaskan atau memperkenalkan program ini dengan baik.

Erlina Siahaan dan yang lainnya adalah para guru bimbingan Kepsek Dedi. Lantas, dia berharap para calon guru penggerak dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta didik ditunjukkan dengan penguatan karakter dan peningkatan hasil belajar.
Dalam dialog yang humanis antara para guru tersebut terungkap bahwa pelaksanaan merdeka belajar itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Fakta yang dihadapi guru, peserta didik yang diharapkan berperan aktif atau menjadi subjek dalam proses pembelajaran mengalami perubahan akibat pandemi covid-19 dan turunannya.
Peserta didik dalam proses pembelajaran ujar mereka kerap bermain games melalui gadjet (handphone) sehingga tidak konsentrasi dan menunda-nunda tugas. Selain itu, pandemi juga membuat guru tidak optimal mengamati perkembangan karakter anak. Kondisi tersebut menuntut guru untuk terus berinovasi mengembangkan pembelajaran yang menarik meski tidak mudah.
Hal senada diutarakan oleh Irwansyah Harahap, Pengawas Kesiswaan SMP Negeri 4. Mewujudkan pendidikan unggul kata dia tak hanya tanggungjawab guru dan membutuhkan sinergisitas dan kolaborasi tiga komponen pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat
Pengimbasan ini mengupas tentang bagaimana membangkitkan disiplin yang bersumber dari dalam diri dan bukan hanya karena motivasi dari luar, misalnya menghindari hukuman, atau sekadar untuk menyenangkan orang lain, tetapi harus karena ia sendiri sadar bahwa ia harus melakukannya dengan pertimbangan yang muncul secara intrinsik dari dalam diri anak sendiri; kebutuhan dasar manusia yang mencakup kebutuhan untuk bertahan hidup, cinta dan kasih sayang, penguasaan atau pengakuan atas kemampuan, kebebasan dalam memilih, dan kesenangan atau kebutuhan untuk merasa senang.
Hal itu melatarbelakangi karakter anak sebagai upayanya dalam hal pemenuhan kebutuhan tersebut, dan sekolah diharapkan mampu menjadi wadah agar anak mampu memenuhi kebutuhan dasar personal, belajar lebih mencintai kodratnya sebagai manusia, dan mengembangkan kemampuan belajar secara holistik demi mencapai kebahagian yang setinggi-tingginya.
Tak mudah menjadi Guru Penggerak lantaran harus mengikuti pendidikan selama 9 bulan penuh. Mereka CGP angkatan 4 adalah angkatan pertama untuk Kota Pematangsiantar yang telah mengikuti pendidikan selama dua bulan dan diharapkan mampu bekerja dengan maksimal agar iklim pendidikan Kota Pematangsiantar yang dikenal sebagai kota pendidikan dapat terus tercermin.
Pengimbasan ini menjadi tanggung jawab CGP sebagai promotor perubahan. Hal inilah yang melatarbelakangi kelompok 1A melakukan pengimbasan secara sinergi dalam tim. Pengimbasan ini dilakukan selama empat hari berturut-turut di masing-masing unit kerja para CGP dan didampingi langsung oleh Kepala Sekolah masing-masing CGP.
Kepsek SMP Negeri 12, John Edy Situmorang dan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Linda Simare-mare serta Kepsek SMP Negeri 7 Walman Sihombing memuji perjuangan CGP angkatan ke-4 itu yang terus menggali potensi personal serta turut mengupayakan implementasi merdeka belajar di sekolah mereka. (dkt|Beta|Bro)

Discussion about this post