
Dekrit.id| Simalungun– Purnama Silalahi (44) dan putrinya, Sara Pardede (16) tewas usai tersengat listrik. Kejadian itu di Desa Pardomuan Nauli, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun.
Peristiwa di pagi hari itu bermula saat Purnama menyuruh Sara Pardede menjemur pakaian dekat rumahnya. Sara yang tengah menjemur kain tiba-tiba menjerit minta tolong. Jeritan itu didengar Bando Pardede, adik korban dari dalam rumah.
Lalu, Brando bergegas keluar dan berusaha menolong dengan cara memegang tubuh kakaknya.
Saat menyentuh tubuh Sara Pardede, Barando merasakan ada sengatan listrik. Ia pun memberitahukan kepada ibunya bahwa kakaknya kena setrum listrik.
“Mak, kakak terkena strum,” ucap Brando.
Kaget, Purnama Silalahi keluar rumah dan mendapati putrinya sedang menjerit kesakitan.

Tanpa pikir panjang, Purnama menarik tubuh Sara dari sengatan arus listrik. Nahas, Purnama malah terpental dan nyawa keduanya pun tak tertolong.
Melihat ibu dan kakaknya kesetrum, Brando teriak sambil menangis. Kaudiman Nainggolan (69) tetangga korban mencari tahu apa yang terjadi. Brando.
Di lokasi kejadian, Kaudiman mendapati korban Purnama Silalahi dalam keadaan telungkup, sementara Sara Pardede menyamping.
Kaudiman mencoba menarik kaki Purnama, namun ia merasakan adanya sengatan listrik. Ia juga berupaya menarik tangan korban yang sedang memegang kawat jemuran yang dialiri arus listrik.
Tak lama setelah menolong korban Purnama Silalahi, Kaudiman Nainggolan merasa lemas, sehingga oleh warga Marlon Harianja (42) bersama Polmaidin Sihotang (60) membawa Kaudiman berobat ke klinik Bidan terdekat.
Dari lokasi, pihak kepolisian mengamankan kabel listrik berwarna putih panjang lebih kurang 3 meter dan dua buah kawat jemuran berukuran lebih kurang panjang 2 meter.
Sementara keterangan petugas PLN, Zainal (38) menyebutkan pada saat di TKP petugas PLN memeriksa dan mencari sumber arus listrik yang mengakibatkan dua orang wanita meninggal dunia.
Arus tersebut berasal dari kabel listrik yang terpotong ujungnya menyentuh seng yang berhubungan langsung dengan kawat jemuran.
Setelah dilakukan visum luar oleh bidan desa setempat, korban Sara Pardede mengalami luka bakar di bagian tangan kanan, sementara korban Purnama Silalahi mengalami luka bakar di bagian tangan kiri dan tangan kanan.
Sahat Pardede (53), suami korban Purnama Silalahi tak kuasa melihat istri dan putrinya meninggal.
Sahat menyebut, autopsi tak perlu dilakukan. (dkt|*)

Discussion about this post