
Dekrit.id||Simalungun – Kabar menghebohkan datang dari PTPN4 Unit Kebun Marihat yang menangani tanaman sawit, Pihak (Pegawai) ķebun tersebut terlibat dalam maraknya pencurian sawit tandan buah segar (TBS).
Pengakuan ini langsung dikatakan oleh seorang wanita berinisial IN yang kesehariannya berprofesi sebagai Agen buah sawit (penampung).
Dalam pengakuannya saat disambangi kru media ini di Nagori Pamatang Silampuyang kecamatan Siantar, kabupaten Simalungun, dirinya menampung buah muda atau yang belum layak panen dari beberapa oknum kebun.
“Saya kerjasamalah bang dengan pihak kebun, keamanannya juga kontraktornya, katanya buat tambah tambah uang rokok mereka, jadi saya khusus menampung buah mudanya saja,” bilang IN jujur.
“Selain itu, seperti sekarang ini saya juga tampung buah muda dari lahan yang sedang di replanting,” tambahnya lagi.

Keterlibatan orang dalam (pegawai kebun) membuat IN berani menjalankan bisnisnya yang diduga menimbulkan kerugian bagi negara.
“Karena kerjasama dengan orang itulah makanya kita berani mainkan ini bang, dan di belakang kita juga kan ada oknum Ko**m yang membantu, kalau tidak mana bisa sampai segini,” tutur ibu tersebut.
Dirinyapun mengakui kalau mengandalkan lahan milik sendiri bisnisnya pasti tidak berjalan.
“Kalau lahan sebenarnya saya punya 10 hektar di belakang kebun tapi kalau itu saja kan ga cukup bang, jujurlah kalau tidak kerjasama dengan mereka (pihak kebun) mana lah mungkin saya bisa nampung minimal 2 kali seminggu, kalau tidak karena mereka sebenarnya lebih nyaman aku main buah kampung,” pungkasnya.
Ketika ditemui kru media ini langsung di kediamannya, tampak halaman rumah dipenuhi oleh buah muda yang siap diorder.
“Semalam harusnya jalan kiannya bang, tapi karena solar (BBM) gak ada makanya gak bisa, buah ini ada yang khusus nampung di daerah kisaran,” tandas IN yang mengaku menjalankan bisnis tersebut sedikitnya 2 tahun.
Terpisah, Dudy Sumantri selaku Asisten Kepala (Askep) unit kebun Marihat, ketika dikonfirmasi melalui pesan whattsappnya, merasa belum mengetahui hal tersebut.
“Informasi ini sangat bermanfaat bagi kita. Perlu ditelusuri kebenarannya kalau ada oknum internal yang terlibat harus kita proses, Pengamanan di lapangan ada dua, Pengamanan dari Pihak internal dan vendor, Kalau Dari vendor bisa kita tegur vendornya, Kalau internal kita tindak sesuai aturan,” jawab Dudy.
Lebih lanjut Dudy meyakinkan, “Wah kalau ini bisa kita dapatkan saya terima kasih sekali,” lanjut Askep tersebut.
Cerita maraknya kehilangan buah sawit di lingkungan PTPN 4 hingga saat ini masih misteri, meski telah dilakukan beberapa antisipasi, namun cara yang diciptakan masih dianggap hal yang klasik, sehingga tidak mampu membentengi para pelaku melakukan aksi pencurian.
Pengakuan dari Ibu IN si penampung buah kebun PTPN 4 diduga hanya mewakili dari sekian banyak para penampung ilegal buah sawit. Berdasarkan pengakuan jujur si agen sawit inipun dapat disimpulkan bahwa diduga semua unit kebun sawit di bawah naungan PTPN 4 akan kesulitan menghentikan ‘cerita’ maraknya kehilangan TBS, karena didalangi oleh oknum dalam. (Dkt|F1)

Discussion about this post