Dekrit.id|Siantar– Anggota DPRD Kota Pematangsiantar Alex Wijaya Panjaitan, 29 tahun, meninggal di rumah saudaranya , Jalan Kabanjahe pada Kamis 7 Januari 2020. Rencananya, dia akan melangsungkan tunangan 15 Januari dan resepsi pernikahan pada bulan Februari mendatang.
Kabar meninggalnya Alex mengejutkan rekan kerja, sahabat dan keluarganya. Informasi dihimpun dekrit.id dari warga sekitar Jalan Kabanjahe bahwa politikus PKPI seorang diri di rumah tersebut lantaran kakaknya berencana tahun baruan. “Keluarganya mau datang dari Batam, mangkanya dia di sini bersih-bersih,” kata boru Siahaan kepada sejumlah wartawan.
Alex Diduga Bunuh Diri
Setibanya saudara perempuan Alex dari Batam, Alex pun ditelpon, namun tak ada jawaban. Curiga, keluarga Alex pun mendatangi rumah di Jalan Kabanjahe. Di rumah itu, pagar rumah terkunci. Selanjutnya, kelurga melompat dari gerbang yang terkunci dan langsung mendobrak pintu. Suasana di lokasi pun ramai seketika.
Warga sekitar berdatangan untuk menyaksikan apa yang terjadi. Kemudian, setelah pintu didobrak, keluarganya mendapati anggota Komisi II DPRD Siantar ini tergeletak di lantai dengan slang menjerat lehernya. Melihat itu, keluarganya langsung bergerak cepat. Alex dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Harapan. Namun sayang, takdir berkata lain. Alex dinyatakan telah meninggal dunia.
Dari ruang pemulasaran jenazah Rumah Sakit Harapan yang berada di Jalan Farel Pasaribu, jenazah Alex dibawa dengan menggunakan ambulans ke rumah duka Jalan Bahkora.
Alex Menikah Bulan Februari
Kabar rencana pernikahan Alex dengan kekasihnya, Vera boru Girsang dibenarkan Nelson Panjaitan, abang kandung Alex. “Rencana kami mengadakan pesta menikah bulan 2 ini. Makanya saya rencana bulan 2 ini saya pulang ke Indonesia,” katanya.
Dikatakannya lebih lanjut, keputusan kembali dari Azarbaijan hari ini karena ibu mereka menderita sakit dan tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasa. Selain itu, adiknya, AWP juga sakit sejak 2 bulan terakhir.
“Karena kita takutkan ada indikasi COVID-19, maka si AWP dipindah ke rumah yang satu lagi,” terangnya.
“Pada saat nyampai di bandara, saya baru terima beliau udah tidak ada,” sambungnya
Keluarga kata dia mengkonfirmasi bahwa Alex meninggal dunia karena sakit, bukan bunuh diri. Sementara barang bukti sebuah selang yang ditemukan di TKP yang mengindikasi bahwa AWP bunuh diri diserahkan ke pihak berwajib. “Karena saya juga tidak tahu kronologisnya, jadi untuk itu ditanyakan ke Polisi saja,” jelasnya.

Jenazah tidak dilakukan autopsi maupun visum. Jenazah anggota Komisi II itu langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
“Kami sudah ikhlas. Untuk kapan dan dimana nanti pemakamannya, kami dari pihak keluarga masih mendiskusikan,” ucapnya.
Informasi lainnya yang dihimpun di rumah duka, rencananya Alex akan martumpol atau tunangan dengan Boru Girsang, pada tanggal 15 Januari 2021 di rumah keluarga calon istrinya, dan akan melangsungkan pernikahan pada awal Februari 2021 mendatang.
Salah seorang kerabat keluarga Alex dari klan Marga Panjaitan membenarkan jika rencananya Politis yang menjabat sebagai ketua DPK PKPI Kota Pematangsiantar itu rencananya akan maelangsungkan pernikahan pada 5 Februari 2021 dan resepsi rencana digelar di Sopo Godang HKBP Siantar.
Hal tersebut pun dikuatkan dengan sejumlah postingan di laman Facebook Jenny Manurung, ibu Alex Panjaitan. Dalam beberapa postingannya, istri mantan Sekda Kota Pematangsiantar itu menampilkan sejumlah foto dirinya bersama degan Alex dan calon menantunya. Salah satu foto pun menampilkan ketiganya sedang berjiarah di makam Resman Panjaitan, ayah Alex.
Keterangan Polisi
Kepolisian Sektor (Polsek) Siantar Selatan belum menjelaskan secara gamblang tentang meninggalnya anggota Komisi II DPRD Pematangsiantar Alex Panjaitan (29) di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Kabanjahe.
Kapolsek Iptu Halomoan Gultom saat dikonfirmasi mengatakan masih mendalami dugaan bunuh diri Alex Panjaitan. Namun ia memastikan tak ada unsur pidana atas meninggalnya pria yang berencana menikah Februari 2021 mendatang. “Dugaannya menggunakan slang. Tapi masih didalami,” ujar Halomoan.
Halomoan menyampaikan usai dilakukan cek tempat kejadian perkara dan membawa jenazah ke RS Harapan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari orang lain.
“Tidak ada kekerasan di tubuhnya. Tidak ada kerusakan juga di rumah. Tidak ada unsur tindak pidana,” Singkat Halomoan yang masih irit bicara.
Sementara itu, tetangga tempat di mana Alex ditemukan meninggal dunia meyakini Alex menghembus nafas terakhir karena bunuh diri. Sebab ditemukan selang di lehernya. (dkt|*)
Discussion about this post