
Dekrit.id||Simalungun – Dituding sering bersifat curang, kepala tata usaha (KTU) kebun unit Bah Birong Ulu PTPN4, diminta segera diganti.
Hal ini diungkapkan sejumlah pegawai kebun unit Birong Ulu pada kru media, saat dikonfirmasi Selasa (11/1).
Sejumlah alasanpun diutarakan yang menjadi penyebab agar KTU Tri Puspita Sari (TPS) segera diganti dan dipindahkan.
“Selaku pemangku jabatan di salah satu unit kebun, ibu TPS dinilai sudah cukup lama berada di Birong Ulu, berkisar empat tahunan itu merupakan waktu yang cukup lama,” ujar salah seorang pegawai kebun Birong Ulu.
Selain waktu menjabat yang cukup lama, TPS pun diduga sering melakukan kecurangan dalam berbagai kegiatan di unit kebun tersebut.

“Kebun juga memiliki koperasi dan di koperasi itu karyawan boleh melakukan pinjaman, kami juga menduga bahwa biaya yang menjadi modal koperasi adalah uangnya (TPS) dan tidak boleh pemodal lain yang masuk, sehingga dari pinjaman itu TPS dapat keuntungan melalui bunga uang dan itu dipotong langsung tiap bulan,” bilangnya lagi.
Belum lama ini TPS pun jadi bahan pergunjingan di lingkungan unit Birong Ulu, dirinya diduga sebagai pelaku pengadaan extrafooding untuk karyawan dengan memakai perusahaan CV.RAS milik A.Sihombing.
Namun saat dikonfirmasi oleh kru media ini, TPS mengatakan bahwa pengadaan extrafooding telah memakai aplikasi PADI secara online.
Terpisah, A.Sihombing selaku pemilik CV.RAS saat dikonfirmasi melalui sellularnya, membenarkan bahwa perusahaannya sebagai vendor pengadaan extrafooding.
“Benar itu perusahaan saya, dan sebagai vendor kegiatan itu dikerjakan secara online termasuk belanjanya,” ungkap A.Sihombing Selasa (11/1).
Atas dugaan persekongkolan KTU dan pemilik CV.RAS, TPS pun didesak untuk diganti.
“Belanjanya benar harus melalui online aplikasi PADI, namun untuk menjadi vendor pengadaan itu kami duga penghunjukan langsung dan disitulah peranan si TPS itu. Kami minta agar pihak Direksi PTPN4 mau mempertimbangkan permintaan kami dan menurunkan tim audit ke bah birong ulu bila perlu untuk mengaudit rekening pribadi milik TPS dan pejabat lainnya. Dan jika terbukti bahwa CV.RAS yang menjalankan pengadaan extrafooding itu adalah TPS agar perusahaan tersebut juga di ‘blacklist’ supaya tidak bisa mengikuti kegiatan lainnya di PTPN4,” tegas pria yang menjadi sumber tersebut. (Dkt|F1)

Discussion about this post