Dekrit.id||Simalungun – PTPN4 Kebun Unit Bah Jambi kembali menunjukkan ketidak seriusannya dalam menjaga aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di wilayah tersebut.
Unit kebun ini diketahui hingga sekarang belum mampu menuntaskan permasalahan lahan yang digarap oleh sekelompok penggarap liar yang menyatakan bahwa lahan yang berada di dalam HGU tersebut adalah milik mereka (Penggarap).
Tidak tanggung, perbuatan para penggarap yang seharusnya sudah dapat dipidanakan karena nekat melakukan aksi menebangi pelepah sawit hingga gundul sampai ke pembakaran pohon sawit.
Selasa 28/9/2021 lalu pihak kebun Bah Jambi melakukan penangkapan terhadap satu unit mobil Grand Max jenis Pick Up berisi buah sawit sebanyak 21 tandan di Kampung Gedek Mariah Jambi.
Petugas Kebun melakukan penangkapan terhadap Mobi dan buah sawit serta supirnya karena diduga berdasarkan pantauan mereka sawit tersebut adalah milik kebun Bah Jambi.

Sehari sebelumnya pihak kebun juga melakukan pengamanan buah sawit sebanyak 56 tandan di lahan blok 08 areal yang sedang digarap sekira pukul 19.00 wib.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan sejak 27/9 tersebut akhirnya supir pickup berikut barang bukti digelandang menuju pos pengamanan kebun Bah Jambi, setelah mengakui perbuatannya akhirnya pada pukul 17.30 wib pelaku dan barang bukti digiring ke Polres Simalungun.
Setelah sampai di Polres Simalungun, lagi lagi pihak Kebun Unit Bah Jambi kembali menunjukkan ketidak sanggupannya dalam mempertahankan dan memperjuangkan aset negara tersebut, laporannya pun ‘dimentahkan’ oleh pihak Polres Simalungun.
“Sewaktu diinterogasi di Pos Pengamanan kebun, dia sudah mengakui makanya berdasarkan itu kami giring ke Polres,” ucap Mawan SDM kebun Bah Jambi.
“Kami pun kesal karena laporan kami ditolak oleh Polres, katanya kurang alat bukti karena tidak ada saksi yang melihat pencurian itu dan pickup itu pun diamankan bukan di lahan HGU,” bilang SDM tersebut.
Saat ditanya kemana sawit tangkapann itu kemudian dibawa, Mawan menjawab “Itulah yang saya tidak tau lagi karena setelah itu saya cuti dan tidak tau kemana lagi buah itu dibawa,” terang Mawan mengakhiri saat dirinya dikonfirmasi melalui telephon genggamnya Sabtu 2/10 sore.
Rentetan peristiwa yang akhir akhir ini terjadi di lingkungan kebun unit Bah Jambi PTPN4 diduga dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, dan hingga saat ini pihak Bah Jambi belum berhasil menemukan solusi demi memecahkan masalah yang terjadi.(Dkt|F1)

Discussion about this post