
Dekrir.com | Simalungun – Bayi berjenis perempuan ditemukan seorang pencari lidi di perkebunan Sipef Blok N 4 Division III, Nagori Kerasaan II, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Simatera Utara, Minggu 26 April 2020. Bayi itu dibuang begitu saja oleh orang tuanya tanpa mengenakan baju. Hal itu dibenarkan Kapolsek Perdagangan, AKP Supendi, Senin 27 April 2020.
Kapolsek Peedagangan, AKP Supendi mengatakan, pencari lidi, Fajar, warga Nagori Wonorejo, Kecamatan Pematang Bandar tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi, ia pun langsung mencoba arah suara. Begitu berada di dekat asal suara, Fajar sempat kaget dan berusaha memastikan apakah ada orang tua bayi tersebut di sekitar lokasi.
Ketika tak kunjung melihat orang lain, Fajar memilih memberitahukan keberadaan bayi tersebut kepada security perkebunan Sipef, Harianda. Dua saksi tersebut langsung memberikan kabar kepada Kepala Sub Sektor Kerasaan, Aiptu U Manulang dan bersama medis bergerak cepat ke lokasi. “Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut memiliki panjang 50 Cm, berat 3.200 gram dan tali pusat memanjang sekitar 5 Cm masih ada” kata Kapolsek.
Untuk memastikan kesehatan bayi, polisi menyerahkannya kepada pihak Puskesmas Kerasahan guna mendapatkan perawatan medis. Sejauh ini, pihak polisi masih melakukan penyidikan atas kasus temuan bayi tersebut, dalam hal ini memintai keterangan sejumlah saksi. Namun, saat ditanyakan apakah ada kemungkinan tempat tinggal orang tua yang membuang bayi tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), AKP Supendi pun belum mau berkomentar. “Kami Masih dalam lidik, perkembangan nanti akan kami sampaikan” terangnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas (Kapus) Kerasaan dr Bontur Manurung mengutarakan bayi itu diserahkan pihak polisi untuk dirawat sementara waktu oleh pihak puskesmas dan saat ini kondisi kesehatan bayi cantik tersebut, baik. Namun ia tidak menyangkal, saat dibawa ke puskesma, bayi itu diperkirakan berusia dibawah tujuh hari dan memiliki bentol merah diduga akibat gigitan serangga.
Sembari fokus menangani kesehatan bayi dengan memberikan perlengkapan yang maksimal, kata dr Bontur Manurung, pihaknya tetap berkoordinasi dengan polisi dan menunggu arahan camat atau pihak terkait sehingga bayi dapat dibesarkan secara baik. (dkt|PM)

Discussion about this post