Dekrit.id||Simalungun – Sangat disayangkan bahwa di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Pematangsiantar praktek peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa terjadi.
Ditilik dari kesehariannya, bangunan yang dihuni para nara pidana/ warga binaan pemasyarakatan (WBP) tersebut tidaklah gampang untuk dikunjungi, beberapa mekanisme yang dianggap menjadi standart operasional harus dilalui bagi pengunjung yang ingin bertamu, bahkan makanan dan kantong pun tidak luput dari pemeriksaan ketika akan berkunjung ke dalam bangunan yang dikelilingi tembok tersebut.
Dengan mekanisme pengamanan dan pemeriksaan yang super ketat dari para pegawai Lapas maka dapat dipastikan bahwa masyarakat diluar Lapas tidak akan mengetahui apa saja yang terjadi di dalam karena tidak seorangpun WBP diperkenankan memiliki alat komunikasi (Handphone).
Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi sebenarnya di dalam bangunan yang seharusnya berfungsi menempah WBP menjadi orang baik, terampil dan memiliki akhlak, sehingga saat keluar dari Lapas dapat diterima dan berguna bagi masyarakat.
Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan maraknya pemberitaan yang mengatakan bahwa di Lapas Pematangsiantar terjadi praktek peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Baru ini sebuah video (rekaman) singkat yang mempertontonkan bagaimana gamblangnya peredaran narkoba di dalam gedung Lapas didapatkan.
Dalam video tersebut tampak seorang WBP mengatur dan mengemas narkoba dan seorang lainnya datang untuk mengambilnya sedangkan WBP lainnya di dalam kamar tersebut asyik melihat seakan mengharapkan jatah dan aksi dalam video tersebut terjadi pada siang hari.
Seorang warga yang sempat menjadi WBP Pematangsiantar saat dimintai pendapat terkait aksi di dalam video tersebut, sangat menyesalkan para pegawai Lapas.
“Kalapas dan KPLP harusnya bertanggungjawab dengan apa yang terjadi seperti yang kita lihat dalam video tersebut, jangan dibilang selama ini bahwa Lapas bersih dari Narkoba dan katanya selalu diadakan rajia, itu buktinya darimana barang itu bisa masuk,” bilang RM Sabtu 2/10 sore.
“Itu membuktikan sesuatu yang harus diselidiki telah terjadi di lingkungan Lapas, jangan hanya ruangannya yang di rajia tapi pegawai Lapas dan para pimpinannya pun harus diperiksa, kenapa bangunan super ketat begitu bisa jualan Narkoba,” sambung RM kesal.
Pria ini menyebutkan bahwa rekaman tersebut telah menjadi bukti yang kuat untuk dilaporkan.
” Segera kirimkan video tersebut ke Ka Kanwil Kemenkumham Sumut dan Bapak Menteri Kumham, agar tindakan kepada Kalapas dan pegawainya diberikan,” tegas RM.
Terpisah, RF Sianturi Kalapas Pematangsiantar, saat dikonfirmasi melalui Humasnya Daniel Tindaon mengatakan bahwa pihaknya telah melakulan pemeriksaan.
“Sekarang masih dalam pemeriksaan dan orang orang yang ada di dalam video itu telah diamankan di Straff sel dan sekarang masih dalam pemeriksaan, kita tunggu hasilnya bang,” jawab Daniel melalui pesan whattsappnya. (Dkt|F1)


Discussion about this post