
Dekrit.com|Bandung– Setelah menetapkan tiga tersangka petinggi Sunda Empire, Polda Jabar juga akan memeriksa kejiwaan mereka . “Rencana ada (pemeriksaan psikologi),” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Hendra Suhartiyono di Mapolda Jabar, Rabu 29 Januari 2020.
Seperti diketahui, polisi menetapkan Perdana Menteri Sunda Empire, NB beserta istrinya, RRN yang berperan sebagai kaisar Sunda Empire dan KAR atau Rangga yang merupakan Sekjen Sunda Empire sebagai tersangka.
Kelompok Sunda Empire ini memiliki sekitar 1.000-an anggota yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Hanya saja mereka tidak memiliki markas ataupun keraton. “Ada di Lampung dan Aceh, polisi ambil tindakan juga,” ujar Hendra.
Polisi masih mendalami motif dari kelompok ini. Sejak tahun 2019, empat kali Sunda Empire menggelar kegiatan di Isola Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Adapun dana operasional tersebut didapat dari iuran anggota.
Polisi menerapkan pasal berita bohong yang menyebabkan keonaran terhadap ketiganya. Hal tersebut berdasarkan alat bukti dan sejumlah keterangan ahli. “Hasil keterangan ahli dan alat bukti, penyidik berkesimpulan kasus ini memenuhi unsur pidana sesuai pasal 14 dan 15, barang siapa dengan menyiarkan berita atau pemeberitaan bohong atau sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat dihukum setinggi-tingginya 10 tahun,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga.

Beberapa waktu lalu petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana, mengancam Deddy Corbuzier. Ia marah karena Deddy telah membahas Sunda Empire bersama paranormal Mbah Mijan di saluran YouTubenya. Dalam video tersebut Deddy dianggap menyudutkan Sunda Empire.
Rangga yang tersinggung dengan obrolan tersebut kemudian menyuruh Deddy pergi dari bumi. “Sunda Empire ini memiliki kesopan santunan sangat luhur. Jadi tidak boleh. Dan Sunda Empire pemilik bumi. Dia numpang di mana? Kalau dia tidak suka Sunda Empire pergi dari bumi, atau dia mati,” kata Rangga, dalam artikel yang diunggah Deddy Corbuzier di akun Instagramnya, Minggu, 26 Januari 2020.
Sunda Empire sendiri menurut Rangga Sasana yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal De Heren XVII Sunda Empire, merupakan suatu bentuk kekaisaran matahari yang ada sejak Alexander The Great (Alexander Agung). Berdiri sejak 324 tahun sebelum masehi.

Pernyataanya ini Rangga sampaikan dengan menggebu-gebu di Indonesia Lawyers Club (ILC), TV One, dalam judul Siapa di Balik Raja-raja Baru? pada Selasa malam, 21 Januari 2020.
“Sunda Empire adalah satu bentuk kekaisaran matahari yang ada sejak Alexander The Great (Alexander Agung). Ada sejak 324 tahun sebelum masehi,” kata Rangga Sasana, dilansir tempo online
Nama Rangga Sasana pun kini tengah banyak mendapat sorotan publik. Lalu siapa sebenarnya Sekretaris Jenderal De Heren XVII Sunda Empire ini.
Memiliki Nama Asli Edi Raharjo
Rangga Sasana ternyata bukan merupakan nama asli dari petinggi Sunda Empire ini. Diketahui bahwa nama aslinya adalah Edi Raharjo. Hal ini diungkapkan Roy Suryo melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @KRMTRoySuryo2 yang diunggah pada Sabtu, 25 Januari 2020. Edi Raharjo merupakan Putra dari Alm. Murwat & Siyem / Siyong.
Tinggal Bersama Ibu Kandung dan Adiknya
Menurut Roy Suryo pada cuitannya di twitter, Rangga tinggal di rumah sederhana di Desa Grinting RT.07 RW.05, Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah. Disana ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Namun, diketahui Rangga Sasana sudah tidak terlihat lagi di rumahnya sejak seminggu yang lalu.
Dari keterangan tetangganya, Rangga kerap mendapat kunjungan dari rekan-rekannya. Mereka kerap mengadakan pertemuan hampir setiap hari.
Para tetangga Rangga tidak mengetahui secara pasti aktivitas apa yang dilakukan Rangga dan rekan-rekannya itu. Kendati demikian, warga setempat mengaku tidak merasa terganggu dengan keberadaan Rangga dan rekan-rekannya.
Lulusan Sekolah Pertanian Menengah
Pakar telematika Roy Suryo menjelaskan bahwa Edi Raharjo alias Rangga Sasana merupakan lulusan Sekolah Pertanian Menengah (SPM) namun sekarang sekolah tersebut sudah tutup. Edi lulus pada tahun 80-an.
“Karena banyak permintaan, ini data-data asli si Edi Raharjo tersebut. SPM = Sekolah Pertanian Menengah, Ybs lulus tahun ’80-an (sekarang SPM Baros sudah tutup),” ujar Roy melalui cuitannya di twitter pada Sabtu, 25 Januari 2020.
Memiliki Akun YouTube Sejak 2018
Rangga Sasana ternyata memiliki akun YouTube yang aktif sejak tahun 2018 dengan kanal Pangeran Rangga. Pada unggahannya tertanggal 22 Oktober 2018 ia tengah tampil mengenakan jubah putih disertai sorban.
Dalam video berdurasi 2 menit 32 detik tersebut, Rangga mengecam tindakan Banser NU yang membakar bendera tauhid. Di awal video, Rangga menyapa masyarakat Indonesia khusunya umat muslim. “Assalammualaikum, yang saya muliakan wahai seluruh warga negara Indonesia dan khususnya seluruh kaum muslimin dan muslimat,” ujarnya.
Rangga dengan tegas menyatakan sikap tidak terima dengan peristiwa pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh oknum Banser.
“Baru saja kita telah teruji dari oknum perbuatan Banser yang telah membakar bendra tauhid Lailaha illaallah telah dibakar. Tentu kita tidak bisa terima begitu saja khususnya terlukai dari semua hati kaum islam di indonesia maupun dunia,” ungkapnya.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menuturkan bahwa Rangga telah sering dilaporkan oleh warga Brebes terkait kasus penipuan. “Ybs dilaporkan sering melakukan PENIPUAN Modus digunakan adalah kerjasama Jual-beli tanah dgn mengaku2 Keturunan Sultan,” tulis Roy Suryo.
(dkt|*)

Discussion about this post