
Dekrit.com- Dengan kesadaran sendiri dan tanpa paksaan dari pihak manapun Ibu Sumiati KPM PKH Kota Binjai keluar dari kepesertaan PKH. Berketepatan pada hari Rabu tanggal 10 Oktober 2018 beliaupun mengajukan pengunduran dirinya. Usaha sebagai Agen Tahu yang dirintisnya kecil-kecilan sebagai pengecer/pedagang keliling dan kemudian berkembang sebagai agen, menjadikan keluarga ibu Sumiati mampu secara ekonomi. Menurutnya dengan keluar bisa semakin maju dan dana bantuan PKH miliknya bisa disalurkan kepada keluarga yang lebih membutuhkan.
Graduasi Mandiri adalah tujuan akhir dari Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu membangun keluarga prasejahtera menjadi keluarga yang sejahtera. Dengan keluarnya Keluarga penerima Manfaat (KPM) tersebut maka pemerintah telah berhasil mengurangi kesenjangan sosial dan tingkat kemiskinan. KPM yang mengalami peningkatan kesejahteraan tidak hanya secara ekonomi semakin baik, namun status sosialnya juga semakin dihargai dalam pergaulan dimasyarakat. Artinya hal tersebut merupakan prestasi bagi KPM dan juga Pendamping Sosial. Karena dampak yang dirasakan sangat positif, manfaatnya secara langsung dirasakan oleh masyarakat.
Sebelumnya Ibu Sumiati adalah keluarga yang tidak mampu /prasejahtera. Beliau memiliki 3 orang anak yaitu Tania Adelia kelas 1 SD, Arga Dwi Andika kelas 4 SD, dan Riski Pramana Agung kelas 2 SMA. Berkat keyakinan dan kerja keras usahanya semakin berkembang pesat. Menurut beliau hal tersebut juga didorong oleh bantuan pemerintah yaitu PKH. Ibu Sumiati tercatat sebagai penerima PKH kohor 2014 sejak awal PKH ada di Kota Binjai beliaulah salah satu pesertanya. Berkat bantuan PKH benar –benar digunakan untuk keperluan anak sekolah sehingga ibu sumiati bisa fokus dengan modal yang di gunakan untuk usaha.

Graduasi secara mandiri yang dilakukan oleh Ibu Sumiati tidak terlepas dari peran serta yang dilakukan oleh Pendamping Sosial Kecamatan Binjai Barat Mentari Julianti Sirait,S.Pd dan peran Peksos Supervisor PKH Kota Binjai Agus Purwanto, M.Kesos. Berkat Motivasi dan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang rutin dilaksanakan setiap sebulan sekali membuat beliau mampu mengatur waktu baik dalam mendidik, mengasuh anak dan dalam mengembangkan usaha. Usaha berjalan dengan lancar anakpun dapat bersekolah dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kehadiran anak yang tidak pernah alfa dan mendapatkan ranking di kelasnya.
Ibu Sumiati merupakan warga Kelurahan Suka Maju tergolong sebagai KPM PKH yang rajin hadir dalam setiap pertemuan kelompok yaitu P2K2 yang dilakukan oleh Pendamping Sosial. Tari sapaan akrabnya pendamping sosial yang ramah dan disenangi terus memberikan banyak motivasi kepada Ibu-Ibu KPM di wilayah dampingannya di kecamatan Binjai Barat. Ibu Sumiati mengatakan bahwa beliau sangat bersyukur sekali atas bantuan PKH yang diberikan kepada masyarakat miskin, anak bisa sekolah dan bisa mengembangkan usaha.
Berawal sebagai seorang pedagang tahu keliling Ibu Sumiati dan suaminya Junaidi menjadi Agen tahu (suplyer). Ketika merintis berpenghasilan bersih berkisar 40 ribu perhari. Kemudian berkat ketekunannya dalam menggeluti usaha tersebut, sekarang sudah berkembang dan semakin maju. Penghasilan bersih mereka berkisar 300 ribu perhari. Dari usahanya tersebut dia mampu membeli mobil walaupun kredit. Berawal dari berjualan keliling naik sepeda, becak hingga Mobil. Mobil yang bisa digunakan untuk membantu operasional kerja dan sesekali digunakan untuk kepentingan keluarga.
Merintis usaha mulai tahun 2014 hingga sekarang, langganan beliau dari pasar –pasar di Binjai, Langkat sampai ke Medan. Sore ambil tahu ke produsen sekitar jam 6 sore dan berangkat ke pasar pukul 03.00 wib kemudian pulang berkisar pukul 10.00 wib. Ibu Sumiati dan Bapak Junaidi dikenal ramah dan baik hati sehingga jumlah langganan beliau banyak. Sampai sekarang berkisar 25 pedagang pasar.
Agus Purwanto, M.Kesos
Pekerja Sosial Supervisor Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara
Dkt/Ays

Discussion about this post