• Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi
Situs Berita Online
Kamis, 23 Maret 2023
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • NEWS
  • PERISTIWA
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • BUDAYA
  • INVESTIGASI
  • KESEHATAN
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • POLITIK
  • SUMUT
  • ENTERTAINMENT
  • PENDIDIKAN
ADVERTISEMENT
Home NEWS Opini & Cerita

Politik Harapan

Politik harapan menghendaki penguatan kepemimpinan pejabat publik. Mereka harus menunjukkan kemampuan memimpin dan menggerakkan institusi birokrasi dan organisasi masyarakat dalam memecahkan masalah yang dihadapi rakyat

by dekrit.id
29/07/2021
in Opini & Cerita
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke TwitterBagikan ke Email

Oleh : Prof. Dr. AZYUMARDI AZRA, M.A

Krisis demi krisis yang semula lokal dengan cepat menjadi global memerlukan politik harapan. Asa masyarakat kian menipis menghadapi krisis keuangan, ekonomi, dan politik berlarut-larut. Harapan terus memudar tatkala krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum teratasi. Indonesia sepanjang Juli 2021 disebut media internasional sebagai episentrum baru Covid-19 di dunia: terbanyak kasus harian orang terinfeksi dan wafat.

READ ALSO

Sekolah dan Kekerasan

“Watak Nasionalisme, Sosialisme, Humanisme Menyinari dan Menerangi Spritualitas Ompui SAE Nababan,”

Pandemi Covid-19, menurut temuan survei Litbang Kompas, Juli 2021, telah menyudutkan warga ke titik terendah kerentanan. Kondisi psikososial warga juga tak kurang mencemaskan (Kompas, 26/7/2021).

Banyak warga korban Covid-19 menghadapi kesulitan berlapis: rumah sakit penuh sesak, tabung oksigen langka, obat hilang di pasar, dan jenazah antre dimakamkan. PPKM darurat atau PPKM level 4 membelenggu. Warga menjadi putus asa di lorong gelap menerima kabar kematian sanak saudara. Kesuraman harapan juga meluas dalam kehidupan ekonomi. Penerapan PPKM darurat atau PPKM level 4 menambah kesengsaraan ekonomi kian banyak warga, membuat mereka berada dalam ”limbo”.

Kesuraman harapan juga kian dirasakan warga dalam kehidupan politik. Ada kemerosotan harapan pada demokrasi yang telah dipelintir penguasa dan elite politik menjadi oligarki nepotistik despotik. Pemerintah sejak pimpinan puncak, pejabat tinggi, hingga elite politik di pusat atau dengan daerah sering gaduh serta saling menyalahkan di depan publik.

Komunikasi di antara sesama pejabat publik dan dengan warga tak berjalan baik. Sering pejabat publik tak memberikan teladan dan empati kepada warga yang mengalami kesulitan. Sebagian asyik dengan kepentingan sendiri, mengambil kesempatan di masa wabah Covid-19. Sebagian lagi terus menetapkan regulasi dan kebijakan secara oligarki nepotistik despotik.

Masih adakah harapan? Jelas masih ada. Namun, harapan banyak warga kelas menengah dan kelas bawah memudar. Para pemimpin negara dan elite politik patut tidak membiarkan berlanjutnya pemudaran harapan. Keadaan ini bisa berujung pada putus asa; menggiring publik pada apatisme atau pada gejolak emosi panas. Meningkatnya emosi dan menipisnya kesabaran mendorong warga melakukan pembangkangan.

Dalam sebuah webinar beberapa hari lalu di mana penulis menjadi narasumber, beberapa audiens menganjurkan pendekatan lebih cepat, radikal, dan komprehensif untuk mengubah keadaan politik yang menurut mereka kian tidak memberikan harapan. Sebagai respons, penulis menekankan agar setiap warga bersabar, menempuh cara damai, demokratis, dan konstitusional untuk memperbaiki keadaan, khususnya melalui Pemilu 2024.

Semua perkembangan dan gejala tidak kondusif perlu diantisipasi secara arif dan bijak oleh pemerintah dan elite politik di DPR atau partai politik. Menghadapi gejala ini, setiap dan seluruh pemimpin dan elite politik dalam berbagai tingkatan mesti berusaha lebih sungguh meningkatkan kembali harapan publik. Seperti diserukan laporan utama Kompas (11/7/2021), perlu membangun optimisme masyarakat menghadapi tekanan dan ketidakpastian selama masa pandemi Covid-19.

Di sini perlu pengembangan politik harapan yang niscaya banyak bergantung kepada pejabat publik, terutama eksekutif dan legislatif yang berada dalam posisi utama dalam penetapan regulasi. Dalam perspektif warga, berbagai regulasi sering bukan memperbaiki, melainkan memperburuk keadaan. Ujungnya adalah kekecewaan, frustrasi, putus harapan, atau perlawanan.

Meminjam kerangka Martin Wolf dalam The Politics of Hope against the Politics of Fear (2019), dalam keadaan krisis, pejabat publik perlu melakukan pembaruan, rejuvenasi, dan revitalisasi politik harapan. Politik harapan sangat urgen dan relevan di tengah merajalelanya wabah Covid-19 dan meningkatnya ketidakpuasan warga. Politik harapan memerlukan sejumlah langkah untuk bisa efektif. Langkah-langkah itu mesti dilakukan para pejabat publik sejak dari tingkat terpuncak sampai level terbawah.

Politik harapan menghendaki penguatan kepemimpinan pejabat publik. Mereka harus menunjukkan kemampuan memimpin dan menggerakkan institusi birokrasi serta organisasi masyarakat dalam kesatuan gerak secara konsisten untuk memecahkan berbagai masalah berat yang dihadapi warga. Pejabat harus menunjukkan mereka tahu masalah dan kompeten. Mereka mesti bisa berkomunikasi dengan baik; tidak terus berbeda pendapat dan mengacaukan ranah publik dengan pernyataan, akronim, atau singkatan membingungkan.

Hanya dengan penguatan kepemimpinan pejabat publik, warga dapat membangun kembali sikap percaya dan keyakinan kepada pemerintah. Pejabat publik mesti tidak sibuk menjaga citra lewat kebijakan yang dipandang warga tak lebih dari ”pemanis bibir” atau gimik yang tak bisa membangkitkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat.

Politik harapan juga meniscayakan penguatan inklusivitas dan empati pemimpin publik. Di tengah kesulitan ekonomi, politik, atau kesehatan, pemimpin publik harus meninggalkan kecenderungan eksklusif. Mereka jangan terjebak dalam lingkaran koalisi oligarkis sehingga semakin jauh dari realitas—kehilangan empati tulus kepada yang menderita. Politik harapan mesti mencakup penajaman sensitivitas pemimpin publik memilih prioritas.

Indonesia memerlukan politik harapan untuk menggantikan politik ketakutan atau politik kegelapan. Sudah waktunya pejabat publik membangun politik harapan sebelum terlalu terlambat dan keadaan kian buruk.

Penulis : Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumber: Kompas.id

Tags: Analisis politikAzyumardi AzraCovid-19fenomenaharapanKepemimpinan
Share133SendTweet83Send

Related Posts

Nancy Angelia Purba
Opini & Cerita

Sekolah dan Kekerasan

10 Juni 2021
Pdt.Dr.SAE Nababan.
Opini & Cerita

“Watak Nasionalisme, Sosialisme, Humanisme Menyinari dan Menerangi Spritualitas Ompui SAE Nababan,”

22 Mei 2021
Maslina Nainggolan memegang foto anak yaitu Jonathan bersama menantunya
Opini & Cerita

Ancaman Hukuman Mati Bagi TKI Asal Siantar, Dua Anak Masih Kecil dan Pilu Buat Orangtuanya

7 Juli 2020
Agi Julianto Martuah Purba
Opini & Cerita

Kreatifitas Guru di Masa Pandemi Virus Korona

30 April 2020
Opini & Cerita

Pembelajaran Daring Alternatif  Solusi di Masa Pandemi COVID-19?

21 April 2020
Kesehatan

Covid-19 Mewabah, Anggota DPRD Siantar Netty Sianturi Minta PT STTC Sanggupi Harapan Warga Semprot Disinfektan

31 Maret 2020

Discussion about this post

Jelang Bulan Puasa, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan Pengedar Sabu

23/03/2023

Polisi Amankan 4 Unit Kereta Balap Liar di Tanjung Pinggir

23/03/2023

Musim Kemarau, Polres Siantar dan Simalungun Sosialisasi Pencegahan Karhutla

21/03/2023

Sambut Ramadhan dan HUT ke-24 Kabupaten Madina, SMSI Berbagi Sembako

21/03/2023

Gegara Kandang Lembu, Warsito dan Nainggolan Selisih Paham

21/03/2023

Bawaslu Simalungun Bentuk Saka Pramuka Adhyasta Pemilu Serentak Tahun 2024

21/03/2023

NEWS

Sambut HUT Pemasyarakatan ke 59 Lapas kelas IIA Pematang Siantar, Kanwil Kemenkumham Sumut Resmi Buka PORSENAP WBP

13/03/2023

Read more

SMSI Hadir di Seluruh Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias, Dipimpin Suarman Telaumbanua

13/03/2023

SMSI Minta Presiden Joko Widodo tidak Tandatangani Rancangan Perpres Publisher Right

09/03/2023

Seorang Penjual Sabu Ditangkap dari Marujung Jaya, BB 3,76 Gram

08/03/2023

Operasi Keselamatan Toba 2023 Digelar, Utamakan Keselamatan Berlalu-Lintas

08/03/2023

  • Jangan Salah Paham, Ini Bedanya Making Love dan Having Sex 

    2043 shares
    Share 817 Tweet 511
  • Bawaslu Simalungun Bentuk Saka Pramuka Adhyasta Pemilu Serentak Tahun 2024

    329 shares
    Share 132 Tweet 82
  • Jelang Bulan Puasa, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan Pengedar Sabu

    326 shares
    Share 130 Tweet 82
  • Perkumpulan Sipitu Sohe Simbolon Kompak Dukung Marhuale Simbolon

    355 shares
    Share 142 Tweet 89
  • HKBP Gelar Jambore Anak Sekolah Minggu, Ini Tujuannya

    368 shares
    Share 147 Tweet 92

Jelang Bulan Puasa, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan Pengedar Sabu

23/03/2023

Polisi Amankan 4 Unit Kereta Balap Liar di Tanjung Pinggir

23/03/2023

Musim Kemarau, Polres Siantar dan Simalungun Sosialisasi Pencegahan Karhutla

21/03/2023

Sambut Ramadhan dan HUT ke-24 Kabupaten Madina, SMSI Berbagi Sembako

21/03/2023

Gegara Kandang Lembu, Warsito dan Nainggolan Selisih Paham

21/03/2023

Bawaslu Simalungun Bentuk Saka Pramuka Adhyasta Pemilu Serentak Tahun 2024

21/03/2023

Sambut HUT Pemasyarakatan ke 59 Lapas kelas IIA Pematang Siantar, Kanwil Kemenkumham Sumut Resmi Buka PORSENAP WBP

13/03/2023

  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID