• Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi
Situs Berita Online
Selasa, 21 Maret 2023
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • NEWS
  • PERISTIWA
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • BUDAYA
  • INVESTIGASI
  • KESEHATAN
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • POLITIK
  • SUMUT
  • ENTERTAINMENT
  • PENDIDIKAN
ADVERTISEMENT
Home NEWS Opini & Cerita

Sejarah Halalbihalal, Tradisi Unik dan Otentik Lebaran di Indonesia

by dekrit.id
05/06/2019
in Opini & Cerita
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke TwitterBagikan ke Email

Oleh : Fariz Alnizar

Sewindu yang lalu, Birgit Berg dibuat takjub bukan kepalang melihat kerukunan umat beragama di Indonesia. Pemantik ketakjuban itu ialah selebrasi keberagamaan di Indonesia yang demikian cair dan lentur.

READ ALSO

Politik Harapan

Sekolah dan Kekerasan

Sekat-sekat keimanan tidak tampak lagi. Yang ada adalah relasi kemanusiaan, saling mengisi, dan menghargai. Berg yang kala itu melakukan penelitian tentang ragam musik di Indonesia dan Malaysia, menemukan fenomena unik soal tradisi halalbihalal. Tradisi ini memang merupakan kreasi genius-genius Nusantara. Ia otentik dan tidak bakal ditemukan di belahan dunia lain.

Dalam Musical Modernity, Islamic Identity, and Arab aestethic In Arab-Indonesia orkes gambus (2011: 169), Berg menulis pengalaman indahnya ketika mengamati bagaimana tradisi halalbihalal dihelat oleh masyarakat Manado. Umat Muslim dan Kristiani berhalalbihalal sembari menikmati hiburan khas orkes gambus.

Uniknya, di sebagian tempat memang yang menjadi pihak pengundang adalah umat Islam, namun di Sulawesi Utara—sebagaimana dicatat Berg—justru umat Kristiani yang mengundang umat Islam untuk berhalalbihalal. Keberagamaan yang demikian cair dan sublim itu menjadi salah satu bukti masyarakat Indonesia memiliki watak terbuka yang diwariskan dari nenek moyang mereka. Sejarawan Ibnu Khordadbih dalam Al-Masālik wal Mamālik, buku yang ia tulis pada abad ke-11, mencatat bahwa watak bangsa yang mendiami daratan khatulistiwa adalah terbuka dan egaliter. Keduanya merupakan basis utama masyarakat terbuka (open society).

Belum ada sumber sahih yang mengupas sejarah tradisi halalbihalal. Sebagian cerita menyebutkan bahwa halalbihalal merupakan kreasi kolaborasi Kiai Wahab Hasbullah dengan Bung Karno pada 1948. Keduanya berembuk untuk mencari solusi ancaman disintegrasi bangsa oleh kelompok DI/TII dan PKI. Kiai Wahab mengusulkan silaturahmi nasional. Bung Karno menganggap ide itu bagus, namun istilahnya harus dimodifikasi agar bisa menjadi ekstravaganza. Kiai Wahab mengusulkan istilah ‘halalbihalal’. Halalbihalal bukan berakar dari struktur gramatika bahasa Arab. Istilah ini lahir dari spontanitas Kiai Wahab Hasbullah. Maksud dan arti yang ingin dirujuk adalah masing-masing pribadi saling memberikan kehalalan atas kesalahan-kesalahan yang terlanjur sudah diperbuat.

Menurut Abdul Gaffar Ruskhan dalam Kompas Bahasa Indonesia (2003: 23-24), makna lebih modern dari halalbihalal adalah kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama selepas bulan puasa dalam suasana Idulfitri sebagai sarana bermaaf-maafan antarsesama. Kiai Wahab memang biangnya kecerdasan.

Kecerdasannya kerap menjadi pemecah kebuntuan. Solusi segar dan penuh dengan humor tidak jarang keluar dari kiai penganggit mars patriotik bertajuk “Syubbanul Wathan” ini. Untuk sekadar menyebut salah satu contohnya, peristiwa perdebatan sengit dengan Kiai Abdul Jalil Kudus barangkali bisa menjadi bukti. Kiai Wahab berseberangan pendapat dengan Kiai Abdul Jalil Kudus soal validitas DPR-GR (DPR pada masa Demokrasi Terpimpin, 1959-1965) dalam pandangan Islam. Keduanya berdebat sengit dan beradu rujukan. Sama-sama kuat dalam berargumen. Sama-sama logis dan meyakinkan pula. Kesimpulannya? buntu. Masing-masing bersikukuh pada pendapatnya sendiri. Sampai kemudian Kiai Wahab berseloroh dengan nada sinis: “Kitab yang sampeyan gunakan, kan, cuma cetakan Kudus. Kalau kitab yang menunjang pendapat saya ini cetakan luar negeri.

Tradisi Halalbihalal

Jika yang dimaksud esensi halalbihalal adalah siturahmi, maka tradisi ini sudah mengakar jauh dari leluhur Nusantara. Setidaknya hal ini sudah terjadi semenjak Pangeran Sambernyawa atau Mangkunegara I bertakhta.

Tradisi raja kala itu selepas salat id mengumpulkan para punggawa dan prajurit di istana untuk saling meminta maaf satu dengan yang lainnya. Sebagai sebuah isitilah yang tidak dilahirkan dari induknya, istilah halalbihalal melahirkan tradisi unik yang juga hanya terjadi di Indonesia.

Di negara-negara Timur tengah, termasuk di Saudi Arabia, tahniah atau ucapan selamat yang didengungkan untuk merayakan Idulfitri adalah kulla am wa antum bi khair (semoga sepanjang tahun kau dalam keadaan baik-baik saja). Ucapan ini semukabalah dengan kalimat yang diucapakan untuk menyambut tahun baru.

Uniknya di Indonesia kita tidak menjumpai ucapan yang sama dengan yang menjadi tradisi di Arab. Ucapan yang populer di sini adalah minal aidin wal faizin yang memiliki arti menjadi orang-orang yang kembali dan menang. Kalimat di atas merupakan penggalan paksa dari kalimat utuh jaalanallāhu waiyyākum minal āidin wal fāizin yang berarti “semoga Allah menjadikan aku dan kamu termasuk ke dalam orang-orang yang kembali dan menang.” Naga-naganya, makna Idulfitri juga tidak kalah menarik untuk disinggung.

Muhammad Quraish Shihab berpendapat bahwa ada dua makna yang dikehendaki dalam Idulfitri. Pertama, makna harfiah, yang berarti hari raya iftar atau berbuka. Umat Islam tidak diperkenankan puasa di hari itu. Kedua, makna substansi, yang berarti Idulfitri adalah hari raya kembali ke asal. Makna ini bisa diinterpretasikan bahwa mereka yang lulus menjalankan puasa sepanjang bulan Ramadan, yang merupakan bulan kesepuluh pada penanggalan Hijriah, maka sama dengan lahir kembali setelah dikandung selama sembilan bulan.

Keotentikan dan keunikan tradisi yang berkembang dalam merayakan Idulfitri menjadi bukti sahih bahwa genius-genius Indonesia, di samping memiliki watak yang kosmopolit dan terbuka, juga kreatif dan cerdas meramu kultur dengan ajaran agama.

Penulis : Pengajar Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia dan kandidat doktor linguistik UGM.

Sumber: Tirto.id

Share130SendTweet82Send

Related Posts

Opini & Cerita

Politik Harapan

29 Juli 2021
Nancy Angelia Purba
Opini & Cerita

Sekolah dan Kekerasan

10 Juni 2021
Pdt.Dr.SAE Nababan.
Opini & Cerita

“Watak Nasionalisme, Sosialisme, Humanisme Menyinari dan Menerangi Spritualitas Ompui SAE Nababan,”

22 Mei 2021
Maslina Nainggolan memegang foto anak yaitu Jonathan bersama menantunya
Opini & Cerita

Ancaman Hukuman Mati Bagi TKI Asal Siantar, Dua Anak Masih Kecil dan Pilu Buat Orangtuanya

7 Juli 2020
Agi Julianto Martuah Purba
Opini & Cerita

Kreatifitas Guru di Masa Pandemi Virus Korona

30 April 2020
Opini & Cerita

Pembelajaran Daring Alternatif  Solusi di Masa Pandemi COVID-19?

21 April 2020

Discussion about this post

Sambut HUT Pemasyarakatan ke 59 Lapas kelas IIA Pematang Siantar, Kanwil Kemenkumham Sumut Resmi Buka PORSENAP WBP

13/03/2023

SMSI Hadir di Seluruh Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias, Dipimpin Suarman Telaumbanua

13/03/2023

SMSI Minta Presiden Joko Widodo tidak Tandatangani Rancangan Perpres Publisher Right

09/03/2023

Seorang Penjual Sabu Ditangkap dari Marujung Jaya, BB 3,76 Gram

08/03/2023

Operasi Keselamatan Toba 2023 Digelar, Utamakan Keselamatan Berlalu-Lintas

08/03/2023

Gamot di Simalungun jadi Tersangka Pelaku Cabul Anak Bawah Umur

08/03/2023

NEWS

Khairul Muslim Dilantik jadi Ketua Forum Pemred Media Siber Sumut

07/03/2023

Read more

Ketum Firdaus: SMSI Jadikan Media Berdaya Saing dengan Membangun 4 Ekosistem

07/03/2023

Jelang Idul Fitri 1444 H, Latihan Pra Operasi Keselamatan Toba 2023 Digelar Polres Simalungun

06/03/2023

Gawat! Pilpanag 9 Hari Lagi tapi Anggaran tak Kunjung Jelas. Panitia Ancam Mundur

06/03/2023

Amankan Pilpanag Serentak 2023, Polres Simalungun Latihan Dalmas

04/03/2023

  • Jangan Salah Paham, Ini Bedanya Making Love dan Having Sex 

    2038 shares
    Share 815 Tweet 510
  • Maju jadi Calon Pangulu Sitalasari, Jhon Pandapotan Ompusunggu: “Mengabdi untuk Memajukan Desa”

    329 shares
    Share 132 Tweet 82
  • HKBP Gelar Jambore Anak Sekolah Minggu, Ini Tujuannya

    368 shares
    Share 147 Tweet 92
  • Perkumpulan Sipitu Sohe Simbolon Kompak Dukung Marhuale Simbolon

    355 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Gawat! Pilpanag 9 Hari Lagi tapi Anggaran tak Kunjung Jelas. Panitia Ancam Mundur

    344 shares
    Share 138 Tweet 86

Sambut HUT Pemasyarakatan ke 59 Lapas kelas IIA Pematang Siantar, Kanwil Kemenkumham Sumut Resmi Buka PORSENAP WBP

13/03/2023

SMSI Hadir di Seluruh Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias, Dipimpin Suarman Telaumbanua

13/03/2023

SMSI Minta Presiden Joko Widodo tidak Tandatangani Rancangan Perpres Publisher Right

09/03/2023

Seorang Penjual Sabu Ditangkap dari Marujung Jaya, BB 3,76 Gram

08/03/2023

Operasi Keselamatan Toba 2023 Digelar, Utamakan Keselamatan Berlalu-Lintas

08/03/2023

Gamot di Simalungun jadi Tersangka Pelaku Cabul Anak Bawah Umur

08/03/2023

Khairul Muslim Dilantik jadi Ketua Forum Pemred Media Siber Sumut

07/03/2023

  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID