Dekrit.id|Simalungun– Perbaikan jalan rusak di wilayah kabupaten Simalungun diharapkan konsisten dilakukan dan berkelanjutan. Pemerintah pun harus memiliki komitmen dantanggungjawab.
Harapan itu disampaikan sekelompok mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (UHKBPNP), Minggu 13 Februari 202.
Rieke Nadya Sitanggang bersama tiga orang rekannya meninjau jalan provinsi yang mengalami rusak parah yang menghubungkan Kecamatan Raya Kahean-Kecamatan Raya tepatnya di Desa Durian Banggal ke Desa Siporkas.
Kondisi jalan di dua desa itu rusak parah. Bebatuan berserakan di badan jalan. Bahkan lubang besar menganga di tengah badan jalan. Pengguna jalan baik pengendara roda dua dan roda empat harus berhati-hati.
“Kondisi jalan yang memprihatinkan tepatnya di perbatasan Raya Kahean-Kecamatan Raya, yakni Desa Bahpasusang ,” kata Rieke, Jumat 11 Februari dalam keterangan tertulis.

Akibat rusaknya akses jalan tersebut, pengendara roda empat memilih jalan via Tebing Tinggi-Pematangsiantar menuju Pematang Raya walau butuh 2,5 jam.
Keterangan yang mereka peroleh dari aparatur pemerintah desa setempat, fasilitas publik (jalan yang rusak) itu jalan Provinsi yang menjadi bagian dari urusan Pemprovsu. Warga Raya Kahean yang hendak ke Raya tidak perlu memutar dari Siantar. Kalau dari jalan ini menuju Raya hanya 1 jam, kalau dari Siantar butuh waktuh 2,5 jam,” terangnya.
Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga atau (RHS) di Balai rHarungguan Djabanten Damanik kompleks kantor bupati pada Selasa 21 September 2021 lalu curhat kepada Gubsu Edi Rahmayadi.
Curhatan RHS soal jalan provinsi yang rusak. Jumlahnya mencapai 70 persen. Penanganan sementara di sejumlah titik diklaim RHS sudah dilakukan perbaikan melalui program Marharoan Bolon (gotong royong).
Perbaikan jalan Jalur lintasan itu lanjut Rieke juga dapat tembus ke Kota Tebingtinggi, Serdang Bedagai, Lubuk Pakam hingga Medan. Oleh karena itu urgen dan mendesak perbaikan jalan rusak untuk dapat digunakan masyarakat khususnya sebagai jalur transportasi guna mengangkut produk pertanian yang menjadi andalan pendapatan warga setempat.
“Pemprovsu dan Pemkab Simalungun harus bersinergi dan berkolaborasi. memperbaiki jalan. Fasilitas publik tanggungjawab pemerintah” ujarnya. (dkt|*)
Keterangan: Konten dibuat oleh mahasiswa prodi Bahasa Indonesia Univ HKBP Nommensen Pematangsiantar guna memenuhi tugas mata kuliah Jutnalistik.
Kelompok 9:
Rieke Nadya Sitanggang
Emi Sinaga
Agza Sitanggang
Lyly Hutauruk

Discussion about this post