
Dekrit|Siantar-Komite Nasional Lutheran World Federation (KN-LWF) menyelenggarakan Pertemuan Pemuda Lutheran atau Lutheran Youth Gathering Indonesia pada 27-30 Oktober di lingkungan kampus Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Puncak kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30 Oktober sekaligus memperingati Hari Reformasi Gereja ke-505 tahun.
Pertemuan pemuda Lutheran tersebut dihadiri ribuan pemuda dan beberapa organisasi persekutuan gereja dan pemuda, antara lain Persekutuan Gereja-Gereja se-Indonesia (PGI), GMKI Pematangsiantar-Simalungun, GMKI Medan dan GAMKI Pematangsiantar.
Federasi Lutheran se-Dunia yang dikenal juga dengan nama Lutheran World Federation (LWF) adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari gereja-gereja Kristen yang berkembang dari tradisi Lutheran. Lembaga ini didirikan pada 1947 di Lund, Swedia, dan kini mempunyai sekitar 140 gereja anggota dengan kantor pusat di kota Geneva, Swiss.
Ke-140 gereja yang menjadi anggota LWF tersebar di 78 negara di seluruh dunia, dan mewakili hampir 66 juta orang Kristen dari 69,5 juta Lutheran sedunia, dan LWF memiliki perwakilan di Indonesia yang dikenal dengan nama Komite Nasional Lutheran World Federation (KNLWF).
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut dalam sambutannya yang diwakili oleh Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd yang meyampaikan pesan perdamaian dalam semangat reformasi gereja. “Dengan peringatan hari reformasi gereja, pemerintah berharap bahwa pemuda gereja membawa semangat toleransi ke seluruh Indonesia melalui pelayanan ke gereja dan masyarakat” ujarnya. Gus Yaqut juga berpesan tentang merawat keberagaman Indonesia lewat toleransi beragama.

Sementara itu, Rektor Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar Prof. Dr. Sanggam Siahaan,M,Hum mengajak pemuda untuk terus berinvestasi dalam pendidikan. “Saya berharap besar pada pemuda gereja untuk berinvestasi dalam aktivitas pendidikan terutama dalam kerjasama yang semakin baik antara dunia akademis dengan gerakan pemuda gereja di Indonesia,” imbuhnya.
Direktur KN-LWF, Pdt. Dedi Pardosi menjelaskan bahwa kegiatan peringatan hari refromasi gereja dan pertemuan pemuda akan menjadi kegiatan tahunan. “Dengan ini kami pastinya akan lebih optimal dalam melakukan pelayanan kami di tengah-tengah pemuda dan mendorong perannya untuk semakin mewujud melalui pelayanan di masyarakat dan gereja demi pemuda yang berintegritas,” terangnya. (*)

Discussion about this post