Dekrit.com|Medan– Heriyawati boru Siagian (50), istri dari Pdt Pantun Sirait (77) ditemukan tewas di rumahnya Jalan Abadi, No 50A, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Minggu, 28 Juli 2019. Pelaku pembunuhan berinisial DMS telah ditangkap polisi.
Saat kejadian, korban seorang diri tinggal di rumahnya. Sementara suaminya Pdt. Pantun Sirait tengah berada di Jakarta untuk keperluan berobat.
Amatan wartawan di lokasi kejadian, tubuh korban terikat dan kepalanya pecah. Sedangkan motif pembunuhan diduga utang piutang.
Johny Hutabarat, saudara sepupu korban menuturkan, korban selama ini bekerja meminjamkan uang kepada pihak-pihak yang membutuhkan sebagai sumber nafkahnya. Dari uang yang dipinjamkan dia mendapat bunga pembayaran sebagai keuntungan.

DMS, juga pekerjaannya sama, yakni meminjamkan uang. Tersangka dipinjami uang oleh korban senilai puluhan juta rupiah, dengan jaminan berupa barang. Jumlahnya masih simpang siur antara Rp23 juta dan Rp70 juta.

Korban kemudian meminta uang pinjaman tersebut dikembalikan. Akan tetapi hingga limit waktu yang disepakati, pinjaman DMS belum juga dibayarkan.
Korban lalau memberitahukan perihal utang tersebut kepada mertua tersangka. Akibatnya, DMS marah besar. Dia kalap, lalu terjadilah pembunuhan.
“Belum jelas sudah berapa lama DMS berutang kepada korban,” terang Johny, Senin, 29 Juli 2019.
Setelah mendapat laporan, personel Reskrim Polsek Medan Sunggal melakukan penyelidikan. Tak lama pelaku berhasil diringkus.
Polisi mendapat petunjuk penting yang mengarah ke tersangka, dari sebuah pesan singkat yang dikirim tersangka ke korban.
Bunyinya, “Sudah puas aku, nanti STNK dan BPKB mu akan diantar ke kuburan,”
Setelah sempat diautopsi di RS Bhayangkara Polda Sumut korban kemudian disemayamkan di rumahnya. Sesuai kesepakatan rapat keluarga dan para kerabat lainnya, pagi ini, Senin, 29 Juli 2019, akan dimakamkan di tanah wakaf pekuburan milik gereja HKBP Parsaoran Nauli di kawasan Glugur Rimbun, Deliserdang.
Pihak kepolisian pun hingga kini belum memaparkan kasus pembunuhan tersebut ke publik, termasuk motif dan identitas pelaku pembunuhan.
Toni Nainggolan (41) mengatakan kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang curiga lantaran korban tidak keluar rumah selama tiga hari.
“Saat kejadian korban sendirian di rumahnya, suaminya seorang pendeta. Ia dikabarkan pergi ke luar kota sama anaknya untuk berobat,” ujar pria berkulit gelap tersebut.
Alhasil, kecurigaan warga terhadap korban semakin tinggi sehingga memanggil tukang kunci untuk membuka pintu rumah korban.
Tak dinyana, begitu rumah terbuka, alangkah terkejutnya warga melihat korban sudah dalam keadaan terkapar tak bernyawa.
“Jam sepuluh (10.00 WIB) pagi ditemukan,” ungkap Toni.
Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Syarif Ginting mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas pelaku dan telah mengamankannya.
“Kami sudah mengantongi identitas pelaku. Sudah diamankan dan masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.
Untuk motif karena hutang. Untuk perkembangan nanti dikabarkan lagi,” tandasnya
(dkt|*)

Discussion about this post