Dekrit.id|Gunung Malela – Seorang janda beranak tiga nekad menenggak racun hama diduga akibat depresi karena penyakit livernya tak kunjung sembuh.
Janda nekad itu bernama Tiomsah br Pasaribu yang biasa disapa dengan panggilan Mak Reni (53) yang ‘gelap pikiran’ sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan minum racun hama, Minggu, 26 Juni 2022.
Mak Reni ditemukan keluarganya dalam kondisi sekarat di kamar mandi rumahnya di desa Margomulyo, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun. Dan dari mulutnya mengeluarkan aroma yang menyengat diduga racun hama.
Tampaknya, Mak Reni sudah merencanakan tindakannya ini. Sebab, sebelum menegak racun hama itu, korban meminta kakaknya yang tinggal bersamanya untuk pergi ke ladang. Sedangkan putrinya disuruhnya membeli gas ke warung.
Disaat rumah sedang kosong itulah korban diduga menenggak racun hama, namun tidak langsung tewas. Mak Reni masih sekarat saat ditemukan keluarga.
Kemudian, keluarga Mak Reni meminta pertolongan ke warga sekitar. Tak berselang lama, warga sempat berupaya memberikan pertolongan dan membawa ke salah satu klinik. Namun naas, belum sempat ditangani medis Mak Reni sudah dijemput ajal.
Racun hama yang diduga ditenggak Mak Reni
Kepala Desa Margomulyo, Suwedi, yang dikonfirmasi membenarkan warganya tewas karena minum racun hama, Minggu, 26 Juni 2022, siang.
“Benar korban warga desa Margomulyo, namun penyebab bunuh dirinya tidak tahu pasti, korban punya 3 orang anak dan suaminya sudah lebih dahulu meninggal dunia” ujarnya.
Pihak Polres Simalungun melalui Kasi Humas, Ipda Arwansyah Batubara, mengatakan peristiwanya sudah ditangani Polsek Bangun.
“Sudah ditangani Polsek Bangun, kasus bunuh diri di kecamatan Gunung Malela,” ujarnya singkat.
Terpisah, Kapolsek Bangun AKP Lambok S Gultom ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa peristiwa ini sudah ditangani Polsek Bangun. “Sudah ditangani Polsek Bangun, kasus bunuh diri di kecamatan Gunung Malela, Personel Polsek Bangun dibantu dengan Paur Identifikasi Polres Simalungun langsung melaksanakan olah TKP dan mengevakuasi korban dari klinik tempat diberikannya pertolongan pertama terhadap korban,” kata Gultom.
Menurut kepolisian, atas kejadian ini keluarga korban menyatakan tidak keberatan dan tidak menuntut siapapun juga menolak dilakukan tindakan autopsi, terhadap jenazah korban pihak keluarga juga akan melaksanakan pemakaman sesuai dengan agama dan acara adat. “Keluarga tidak keberatan dan menolak dilakukan otopsi,” tutupnya.
Informasi yang beredar di kalangan warga di sekitar rumah korban, ibu 3 anak itu nekat mengakhiri hidupnya karena depresi dimana penyakit liver yang dideritanya tak kunjung sembuh. (Dkt|Red)
Discussion about this post