Dekrit.com | Rantauprapat – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Labuhanbatu, Dahlan Bukhari, mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat segera melakukan tindakan konkrit dalam menjaga ketahanan masyarakat (community resilience) agar tidak mengalami goncangan (shock) akibat pandemi Covid-19.
Hal ini dikatakan Dahlan Bukhari kepada Dekrit.com di Rantauprapat, Senin sore, 13 April 2020, saat dimintai tanggapannya terkait dampak sosial yang terjadi dan dirasakan masyarakat Labuhanbatu akibat pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.
“Ya, saya harapkan Pemkab Labuhanbatu segera melakukan tindakan konkrit dalam menjaga ketahanan masyarakat agar tidak mengalami goncangan akibat pandemi Covid-19. Jangan lagi menunda-nunda. Masyarakat sudah semakin susah ekonominya saat ini,” ujar mantan Ketua DPRD Labuhanbatu periode 2014 – 2019 itu.
Disebutkannya, tindakan konkrit yang harus segera dilakukan Pemkab Labuhanbatu adalah pengalokasian kembali (realokasi) anggaran Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) dan anggaran kegiatan pelatihan-pelatihan pada organisasi perangkat daerah (OPD).
Kemudian berbagai kegiatan seremonial lainnya yang tidak mendesak serta anggaran perjalanan dinas. Anggaran itu semua harus dialokasikan untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 terhadap merosotnya kemampuan daya beli masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu.
Dikatakannya lebih lanjut, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memiliki dampak multi sektor, dari mulai kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, hingga aktivitas beribadah dalam kehidupan masyarakat.
Dampak pada sektor-sektor tersebut kian hari mulai dirasakan warga. Sebab, hal ini menyangkut persoalan kesejahteraan sosial masyarakat.
“Kesejahteraan sosial masyarakat yang saya maksud, berkaitan dengan kesehatan, kondisi ekonomi domestik rumah-tangga, rasa aman dan nyaman, serta kualitas hidup yang baik. Sehingga masyarakat yang sedang dihadapkan pada pandemi Covid-19, dapat tetap memenuhi kebutuhan dasarnya dan menjalankan fungsi sosialnya,” kata Dahlan.
Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini justru menjadikan ketahanan masyarakat mengalami kerentanan sosial (social vulnerability).
Kerentanan sosial membuat produktivitas menurun, mata pencarian terganggu, dan munculnya gangguan kecemasan sosial di masyarakat (seperti kepanikan).
“Hal inilah yang bisa kita lihat mengapa instruksi mengenai physical distancing tidak berjalan dengan efektif. Sebab instruksi physical distancing dianggap menciptakan kerentanan sosial pada masyarakat, khususnya yang memiliki status pekerjaan informal yang sumber pemasukan ekonominya didapat sehari-hari dan tidak memiliki gaji pokok tetap, seperti para penarik beca, supir angkot, buruh bangunan, pedagang kecil, driver Gojek dan yang lainnya,” ujar ketua partai politik (Parpol) berlambang kepala banteng bermoncong putih itu.
Karena itu, lanjut Dahlan, selain fokus terhadap penanganan pandemi Covid-19, Pemkab Labuhanbatu juga jangan mengenyampingkan kondisi kesejahteraan atau kebutuhan dasar masyarakat di masa mewabahnya virus corona ini.
“Sebab, jika kebutuhan dasar masyarakat diabaikan, dikhawatirkan akan memicu kerentanan sosial yang masif di tengah-tengah kehidupan warga Labuhanbatu,” kata bakal calon (Bacalon) Bupati Labuhanbatu tersebut.
(dkt | Dhedi Irwansyah)
Discussion about this post