
Dekrit.com – DPRD Tobasa Samosir (Tobasa) doyan melakukan perjalanan dinas ke luar daerah. Sepanjang tahun 2018, para wakil rakyat tersebut sedikitnya menghabiskan anggaran Rp 12,6 miliar.
Jumlah anggota DPRD Tobasa periode 2014-2019 sebanyak 30 orang. Mereka kerap bepergian ke luar daerah dengan alasan konsultasi, bimtek dan kunjungan kerja (kunker).
Berdasarkan data keuangan Pemkab Tobasa yang diperoleh dekrit.com, kegiatan konsultasi ke luar daerah menguras dana sebanyak Rp 3,7 miliar. Dana sebanyak itu belum termasuk dana konsultasi dalam daerah Rp 300 juta. Kemudian, kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) Rp 1 miliar lebih. Lalu, kunjungan kerja ke luar daerah Rp 7,3 miliar dan dalam daerah Rp 350 juta. Total anggaran mendanai ketiga kegiatan itu mencapai Rp 12,6 miliar.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Tobasa Resman Sirait saat dikonfirmasi dekrit.com via layanan whatsapp terkait anggaran perjalanan dinas yang dikelolannya pada Jumat 1 Februari 2019, memilih bungkam meski pesan yang dilayangkan terkirim dan dibaca. Sampai berita ini dilansir, Sabtu sore 2 Februari 2019, Resman pun tak juga angkat bicara.

Padahal, sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) dan sebagai Sekwan yang bertugas memfasilitasi administrasi keuangan, Resman dipastikan mengetahuinya.

DPRD Tobasa Kaya Pelisiran Miskin Gagasan
Koordinator Tobasa Budgeting Watch (ToBa) Bernard Martua Siahaan mengatakan, DPRD Tobasa tak lagi punya rasa malu dan boros. Sebab, di saat kemampuan keuangan Kabupaten Tobasa rendah, DPRD masih saja ngotot melaksanakan perjalanan dinas dengan jumlah yang banyak.
“Mereka (DPRD) mengabaikan azas pengelolaan keuangan daerah. Di pikiran mereka bagaimana bisa ke luar Sumatera dan dapat uang saku. Sambil kunjungan sambil jalan-jalan,” ungkap dia.
Azas pengelolaan keuangan daerah di antaranya efeisien, ekonomis, efektif dan transparan serta memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Fungsi budgeting yang dipahami DPRD Tobasa terkait keuangan, Martua menduga ada yang keliru sehingga mereka ambil bagian dalam pemborosan anggaran. “Yang terjadi justru kaya pelisiran miskin gagasan,” imbuhnya.
(dkt|Tim)

Discussion about this post