Dekrit.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Asisi mengadakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB). Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari di lingkungan SD Sipolha Horison, Kelurahan Sipolha, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, 19-21 Oktober 2018.
Kegiatan MPAB ini diikuti 39 peserta yang berasal dari sejumlah universitas dan sekolah tinggi yakni, Universitas HKBP Nomensen, Universitas Simalungun, Universitas Efarina, STIKOM Amik Tunas Bangsa, dan Polikteknik Bisnis Indonesia Murni Sadar.

Ketua Panitia MPAB Seprina Kornelian Purba dalam sambutannya mengajak para mahasiswa untuk aktif belajar dan mengembangkan diri di organisasi.
”Selamat datang untuk seluruh peserta, mari mengikuti proses pembelajaran ini dengan baik, semoga dengan ikutnya kita dalam kegiatan ini kita semakin menyadari arti pentingnya organisasi bagi kita, bersama PMKRI mari berjuang untuk gereja dan tanah air,” tutur Seprina.
Sementara itu, Ketua Presidium PMKRI Cabang Pematangsiantar Alboin Cristoveri Samosir mengatakan, peserta yang ikut dalam MPAB ini untuk mengikuti setiap proses yang dilakukan oleh panitia dengan baik dan benar.
Ia juga berharap para calon anggota yang direkrut dapat menjadi generasi muda yang aktif dalam menjalankan tupoksi kemahasiswaanya.
“Kita berharap semoga para peserta menjadi anggota muda di PMKRI, kiranya dapat memajukan organisasi terutama dalam mengembangkan peran dan fungsi PMKRI di tengah masyarakat,” pintanya.
Dijelaskan Alboin Samosir, MPAB adalah rekrutmen kader sekaligus pembinaan awal bagi para calon kader PMKRI. Namun, dalam proses MPAB, panitia melakukan penilaian akan lulus atau tidaknya para peserta menjadi anggota PMKRI.
Kegiatan itu ini diisi dengan pemaparan sejumlah materi, games, uji mental dan kegiatan pengembangan kepribadian lainnya .
Yosafat Rajagukguk salah seorang peserta asal Univeristas Simalungun mengaku bangga bisa ikut dalam kegiatan ini karena bisa menjalin relasi dengan teman dari beberapa universitas dan kegiatan itu membuatnya jauh lebih percaya diri.
“Sebelumnya saya belum pernah mengikuti kegiatan yang sangat berkesan seperti ini. Saya sangat senang karena bisa menjalin komunikasi dengan rekan-rekan mahasiswa yang berasal dari kampus lain. Selain itu, dengan mengikuti MPAB ini saya semakin memiliki percaya diri dan membuka wawasan saya tentang dunia kemahasiswaan,” ujar Yosafat.

Sebelum MPAB ditutup, panitia dan peserta ibadah bersama dengan warga di gereja Katolik Santo Markus penginjil Sipolha. Setelah ibadah, pengurus gereja memberikan kesempatan kepada seluruh peserta dan panitia untuk silaturahmi dengan masyarakat.
Selanjutnya MPAB ditutup dan peserta yang lulus sebanyak 39 orang kader.
(Dkt|APS)
Discussion about this post