
Dekrit.com | Labuhanbatu Utara – Isak tangis dan suasana histeris warnai pemakaman Ketua Komisi A DPRD Labuhanbatu Utara (Labura), almarhum Drs H Azwan Hutapea yang meninggal dunia di RS Putri Hijau Medan, Senin petang, 15 Juni 2020.
Pemakaman politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menggunakan protokoler COVID-19.
Ketua DPRD Labura, Drs H Ali Tambunan terlihat langsung memantau tibanya jenazah almarhum dengan menggunakan mobil ambulance dari Medan di pemakaman umum muslim di Kecamatan Kualuh Selatan. Ratusan warga masyarakat terpaksa menyaksikan proses pemakaman dari jauh.

Sejumlah petugas medis lengkap dengan alat pelindung diri (APD) setibanya di lokasi memandu ambulance memasuki area pemakaman. Sementara sanak keluarga dan tetangga yang ingin melihat almarhum untuk terakhir kalinya tidak dapat mewujudkan keinginan mereka.
Proses pemakaman almarhum Drs H Azwan Hutapea dengan protokol COVID-19 tersebut mengundang tanda tanya masyarakat.

Pasalnya, selama ini tidak pernah ada informasi yang menyebutkan bahwa Ketua Komisi A DPRD Labura yang diketahui akrab dan ramah terhadap sesama itu masuk dalam daftar orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pegawasan (PDP).
Masyarakat yang menyaksikan dari balik pagar tembok komplek pemakaman banyak yang tak mampu menahan isak tangis. Warga merasa sedih karena tidak dapat memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, alumnus FE UMSU Medan itu sempat menjalani perawatan dikarenakan sesuatu penyakit yang diidapnya di salah satu RS di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu. Selanjutnya almarhum dibawa ke Medan guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Almarhum yang kelahiran tahun 1962 itu juga merupakan sosok yang aktif di media sosial seperti Facebook. Namun pada 4 Juni lalu, pria yang mengelola usaha perbankan di salah satu kota di pulau Jawa ini menyatakan pamit dari media sosial dan mohon maaf atas kesalahannya.
(dkt | dhedi irwansyah)

Discussion about this post