Dekrit.com – Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Simalungun tahun 2017 sebanyak 91,35 atau 91 ribu orang lebih (10,65%) dari 859.228 jiwa. Data itu ada pada Simalungun Dalam Angka 2018 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Simalungun.
Pada tahun 2015, jumlah penduduk miskin di kabupaten Simalungun 92,89 (10,96%). Lalu pada tahun 2016 berkurang walau relatif sedikit yaitu 92,19, (10,81%). Selanjutnya tahun 2017 jumlahnya 91,35 (10,65%).
Tingginya angka kemiskinan itu berkaitan erat dengan kinerja Pemkab Simalungun. Lantas, bagaimana Jopinus Ramli (JR) Saragih sebagai bupati sekaligus penanggungjawab daerah mengatasi permasalahan itu? Jawaban langsung dari JR sendiri sulit diperoleh dekrit.com lantaran jadwal kerjanya sebagai bupati menurut seorang staf Sekretariat Daerah sangat padat meski perlu ditelusuri kebenarannya.
Meski begitu, Plt Kadis Kominfo Pemkab Simalungun Edwin Simanjuntak masih bersedia merespon walau tidak dapat merinci. “Nanti ku cek ya lae jumlahnya. Konfirmasi dulu sama dinas yang bersangkutan,” kata Edwin melalui keterangan tertulis, Rabu, 23 Januari 2019.

Problematika kemiskinan di Simalungun belum menjadi diskursus dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Mereka yang menyatakan diri akan berjuang di jalur Legislatif (Caleg) maupun yang tengah menjalani, cenderung menempuh jalur instan. “Kalau pun ada Caleg yang mau memperjuangkan rakyat miskin, jumlahnya hitungan jari. Mereka lebih suka memberi uang ketimbang mengedukasi,” ujar Ketua GMKI cabang Siantar-Simalungun, Wahyu Siregar, STh di Komplek Griya Jalan Asahan, Kamis, 23 Januari 2019.

(dkt|REM)

Discussion about this post