
Dekrit|Sibolga– Seorang petani penyadap karet bernama Sarozawato Zega (50) mengaku ditipu seorang pria. Uang sebanyak Rp 20 juta lenyap, anak Sarozawato tak kunjung bekerja.
Merasa ditipu, dia pun mengadu ke polisi ditemani pengurus DPP Garda Pemuda Nias-Garda Iraono Sihono Dola (GARDANIS) di Pandan.
Sarozawato Zega menjelaskan ihwal permasalahan yang dialaminya. Kala itu, pria bernisial WW menjanjikan anaknya bisa diangkat sebagai pegawai honorer di Pemkot Silbolga. Hanya saja tawaran itu bersyarat, uang sebanyak Rp 20 juta harus diberikan. Sakin senang dan bahagia anaknya bernama Hendra Zega bakalan diterima sebagai pegawai honorer, Saro pun menyanggupinya.
Lantas warga Dusun IV, Desa Masundung, Kecamatan Lumut, Tapteng ini menyerahkan Rp 20 juta kepada WW dengan dua tahap. Pemberian pertama pada 5 Mei 2021 sebesar Rp 3 juta, lalu yang kedua pada 10 Mei 2021 sebesar Rp17 juta. “Kesepakatan awal, setelah Hari Raya Idulfitri, atau pada 18 Mei 2021, adik kita ini (Hendra Zega) bisa bekerja di Dinas Perhubungan Kota Sibolga. Ternyata sampai sekarang belum ada kabar,” kata Ketum Gardanis, Vinsensius Arianto Gea kepada wartawan, Jumat 25 Juni 2021 melansir medanbisnis.com
Vinsensius mengaku sangat menyesalkan dugaan kasus penipuan terhadap anggotanya tersebut. Terlebih oknum yang diduga melakukannya juga mengaku sebagai pengurus JP-BON’S.

“Hari Kamis kemarin, Bapak Sarozawato Zega datang mengadu ke kita untuk didampingi. Katanya ada salah satu oknum diduga mengaku pengurus JP-BON’S di Kota Sibolga. Kita tidak tahu siapa namanya, mengaku bisa memberikan atau menjanjikan pekerjaan kepada anak bapak ini menjadi tenaga honorer di Kota Sibolga,” kata Vinsensius.
Dijelaskannya, WW tidak sendirian, dia juga memakai orang lain sebagai perantara. Oknum perantaranya berinisial YZ yang juga anggota Gardanis.
Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi oknum YZ yang menjadi perantara. Kemudian diperoleh jawaban bahwa oknum WW mengajak untuk bertemu di Sibolga.
“Tetapi korban (Saro Zega) mengakui sudah sangat emosi dan tak berkenan bertemu. Akhirnya, DPP Gardanis berinisiatif mendampingi korban membuat laporan pengaduan ke polisi. Pengaduannya sdah diterima, kemungkinan dalam beberapa hari ke depan oknumnya akan dipanggil polisi,” pungkas Vinsensius. (dkt|*)

Discussion about this post