dekrit.id – SIANTAR, Anggota DPRD Kota Pematang Siantar, Ferry Sinamo, menyampaikan kekecewaannya terkait Rp 85 miliar APBD 2023 yang digelontorkan ke Bank Sumut sebagai dana penyertaan modal.
Hal itu, menurut Ferry Sinamo, terpaksa dilakukan kerena DPRD Kota Pematang Siantar karena dewan menilai Walikota, Susanti Dewayani, tidak mampu memanej pemerintahannya.
Alasan ketidakmampuan itu dinilai dari rendahnya serapan anggaran hingga Desember 2022 ini masih berada di di bawah 50 persen. “Sampai hari ini penyerapan anggaran masih di bawah 50 persen,” kesal Sinamo saat Reses di Nagapita, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar pada Jumat (9/12/2022) sore.
Penyerapan anggaran yang dibawah 50 persen itu diketahuinya saat pengesahan P-APBD Kota Pematang Siantar Tahun Anggaran 2023 beberapa waktu lalu.
“Saat pengetokan anggaran APBD 2023, serapan anggaran 2022 masih di bawah 50 persen. Artinya menggunakan anggaran yang ada saja pemerintah kota tak mampu, sehingga kita meragukannya ke depan, dan terpaksa menggelontorkan penyertaan modal Rp 85 miliar ke Bank Sumut,” terangnya.

Kebijakan penyertaan modal Rp85 miliar tersebut, kata dia, sebagai salah satu ganjaran bagi eksekutif dikarenakan ketidakmampuan kepala daerah dalam manajemen pemerintahan.
“Karena kita anggap tidak mampu mengelola anggaran, pilihan terbaik adalah memasukkannya ke penyertaan modal Bank Sumut. Uang rakyat itu akan ebih terjamin lagi, dan ada manfaatnya,” ujarnya.
Namun Ferry menolak kalau penyertaan modal ke bank milik daerah itu dikatakan tidak berpihak pada kepentingan rakyat Siantar, karena menurutnya itu menjadi pilihan terbaik setelah melihat pemerintah kota tidak mampu mengelola anggaran. (Dkt|Has)

Discussion about this post