
Dekrit.id||Siantar – Pengerjaan proyek pembuatan saluran gorong gorong di jalan Pendeta J.Wismar Saragih, kecamatan Siantar Utara telah berjalan beberapa minggu, namun hingga saat ini tidak diketahui apakah proyek tersebut menggunakan anggaran negara atau bukan.
Hingga saat ini di sekitar lokasi pengerjaan tidak ditemukan papan proyek atau lebih kerap disebut plank, layaknya seperti pengerjaan proyek lainnya.
Proyek yang diduga menelan anggaran yang cukup besar inipun dikerjakan oleh pekerja tanpa menggunakan alat pengaman diri (APD).
Salah seorang pekerja di lokasi proyek saat dikonfirmasi oleh kru media ini terkait status dan kepemilikan pengerjaan, mengaku tidak mengetahui apapun.
“Kami hanya pekerja disini, kalau soal siapa pemilik dan darimana proyek ini, kami tidak mengetahuinya,” ucap pria tersebut.

Kuat dugaan bahwa proyek tersebut sengaja tidak dipasangkan plank karena tidak ingin mendapatkan pengawasan dari pihak sosial kontrol masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh seorang warga yang kerap melintasi proyek tersebut.
“Dilihat dari pekerjaannya sudah pasti proyek itu menggunakan anggaran yang cukup besar, mungkin karena itulah pihak pemborong dengan sengaja tidak mau memasangkan plank, karena pada plank itu kan diterakan jumlah anggaran, volume pekerjaan, pemenang tender dan dinas penyelenggara proyek yang bisa memudahkan pihak luar melakukan pengawasan,” bilang warga berinisial JM tersebut.
“Selain itu, proyek tersebut juga sempat mengganggu pengguna jalan karena akibat membuat saluran terpaksa jalan raya diputus dan terjadi penggalian, namun tidak didapati seorangpun petugas dinas perhubungan saat mengatur lalu lintas, sementara penyelenggara dan penanggungjawab untuk jalan raya adalah dishub,” bebernya lagi saat ditemui di salah satu warung pada Jumat (10/12).
Dilanjutkannya lagi “Hal ini memang kelihatan sepele dan kecil tapi kalau dicermati bisa saja sebenarnya harusnya ada dua dinas pada proyek itu, salah satunya yaitu Dishub selaku penanggungjawab jalan raya, jadi kita menduga dengan tidak adanya plank itu sudah ada upaya ‘kucing kucingan’ antara dinas dan pemegang proyek,” ungkapnya mengakhiri. (Dkt|F1)

Discussion about this post