

Dekrit.com, Siantar-Aliansi Wartawan Siantar berunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar, Jalan Sutomo, Kecamatan Siantar Barat, Jumat (31/1/2020). Aksi unjuk rasa bermula dari sikap Kasi Intel, Bas Jaya yang dinilai tidak bersikap profesional dalam menerima wartawan saat konfirmasi. 
Selain itu, jurnalis dari berbagai perusahaan menyoroti kinerja Kejari Pematangsiantar karena tak kunjung menahan tersangka diduga pelaku korupsi pengadaan program Smart City di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yakni Posma Sitorus, Acai Sijabat dan kasus di PD Pembangunan Aneka Usaha Daerah, Herohwin Sinaga selaku menjabat Dirut.

Koordinator aksi, Elisbet Purba dalam orasinya mengungkapkan bahwa Kasil Intel terkesan tutup diri terhadap wartawan kala dikonfirmasi soal kasus dari tiga tersangka. Cara yang dilalukan Kasi Intel adalah salah satunya membuat sederet ketentuan yakni harus jurnalis yang sudah mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW).
Sementara soal tidak ditahannya tiga orang berstatus tersangka kasus korupsi, Kejari Pematangsiantar diduga terkesan menjadikan “ATM” dan berujung mandulnya proses hukum. Kejari dinilai kurang serius dalam menangani kasus korupsi. “Padahal, dalam kasus ini, hampir setengah jaksa telah menetapkan status tersangka” kata jurnalis lainnya, Ferddy Siahaan.
Pengunjuk rasa menilai, selama ini Kejari Pematangsiantar berusaha memperlambat penahanan tersangka dengan dalih belum turunnya hasil audit kerugian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sementara belakangan diketahui hasil BPKP sudah lengkap.
Menanggapi itu, dikawal puluhan polisi, Plh Kejari Pemangsiantar, Togap Silalahi pertama kali menyampaikan permintaan maafnya karena Kepala Kejari yang baru dilantik 2 minggu yang lalu tidak bisa hadir menemui pengunjuk rasa. Demikian juga soal Kasi Intel. Ia juga mengatakan bahwa kasus korupsi tidak jalan ditempat. Hanya saja ada yang perlu dilengkapi dan masih dalam proses.
Sementara Kasi Pidsus, Dostom Hutabarat mengaku bahwa kasus korupsi dari ketiga tersangka bukan berjalan ditempat. Sekarang sudah mulai rampung hingga 95 persen. Ia menegaskan, kehadiran pengunjuk rasa bagian penting mengawasi kinerja mereka dan soal penahanan dijanjikan akan segera mungkin.(*)

Discussion about this post