Dekrit.com, Siantar I Dugaan penculikan akan yang terjadi di area Yayasan Kalam Kudus, Jalan Merdeka, Kota Siantar, Sabtu (22/2/2020) viral di media sosial facebook setelah diunggah akun Aljoan Mario Ginting. Persoalan ini pun telah dibahas pihak keluarga dengan Yayasan Kalam Kudus dengan maksud menghindari hal yang tidak diinginkan.
Guna menghindari informasi sepihak atau tidak berimbang, Aljoan Mario Ginting bersama pihak Yayasan Kalam Kudus memberi keterangan pers. Hadir dari pihak Kalam Kudus, yaitu Direktur Yayasan, Paulina, Kepsek, Paulus Ganovia, guru bidang kesiswaan, K Sipayung dan dua orang Satpam yang menerima lima tamu mencurigakan tersebut, Rizky dan David.
Sesui keterangan pihak Yayasan, dugaan rencana penculikan ini bermula dari kedatangan seorang ibu didampingi empat orang pria ke sekolah tersebut. Kedatangan mereka disambut Satpam sehingga sempat terjadi komunikasi. Ke lima orang tersebut pun memberitahukan perihal kedatangan mereka.
Kepada Satpam, ibu tersebut mengaku ingin bertemu dengan seorang anak bernama Jonatan Napitupulu, yang telah mencapai 4 tahun tidak berjumpa pasca berpisah dengan mantan suaminya. Tak lama kemudian ibu itu menunjukkan foto anak usia 5 tahun dan foto OTG. Berdasarkan informasi itulah, salah seorang Satpam, Rizky mencoba berkoordinasi dengan pihak sekolah, tata usaha juga kepala sekolah. Namun nama yang dimaksud tidak ada. Sementara Satpam yang satu melayani lima tamu yang tidak diketahui identitasnya itu.
Usai melihat foto, Satpam ke dua, David berinisiatif memanggil anak yang sesuai dengan foto yang ditunjukkan oleh tamu perempuan itu. Kebetulan saat itu, anak yang diketahui anak dari Aljoan Mario Ginting tersebut baru masuk ke lapangan olahraga untuk berolahraga. Jaraknya tidak begitu jauh dari lokasi Satpam. Cuma, disayangkan karena Satpam tidak terlebih dahulu meminta indentitas atau KTP diantara ke lima orang itu.
Tak lama kemudian, sesuai permintaan Satpam, anak berinisial OTG datang dan OTG sempat berkomunikasi dengan beberapa orang dari lima orang yang datang ke Kalam Kudus. Menurut Satpam, saat itu ibu berparas cantik tersebut sempat menyatakan bahwa OTG bukan anak yang mereka cari. Tapi, ada satu orang pria menyatakan bahwa OTG adalah orang yang mereka cari.
Tak lama kemudian mereka meninggal area sekolah Kalam Kudus. Sementara pada sisi lain, pihak sekolah datang ke pintu masuk area Kalam Kudus namun tidak bertemu lagi dengan ke lima orang tersebut. Untuk masalah ini langsung dikomunikasikan ke orangtua OTG. Tak lama Aljoan Mario Ginting datang dan mendapat apa yang terjadi sebelumnya.
Mario Ginting, selaku ayah dari OTG kesal dan merasa terganggu dengan kehadiran 5 orang tersebut karena datang mencari seorang anak dengan menunjukkan foto anaknya sendiri. Menurutnya, perbuatan itu ke lima orang tersebut merupakan dugaan penculikan. Mengenai viralnya postingan yang dibuat Aljoan Mario Ginting, ia berharap diantara yang lima orang datang ke pihak sekolah untuk mengklarifikasi jika betul tidak ada niat untuk berbuat hal yang meresahkan.
Bagi Mario, sikap ke lima orang yang menunjukkan foto asli anaknya yang diambil facebook sangat meresahkannya. Ia dan pihak sekolah sudah berkoordinasi kepada polisi atas masalah ini. Namun belum ada jalan keluar yang mereka dapatkan. Sementara Mario tetap berharap dapat bertemu kepada lima orang yang mencari anak dengan menggunakan foto anaknya, OTG.
“Yang saya inginkan ada orang itu datang mengklarifikasi postingan saya. Karena itu kan sudah viral. Tapi, sampai sejauh ini tidak ada yang merasa keberatan” jelasnya sembari bertekad akan melaporkan masalah ini ke polisi sehingga polisi diharapkan mencari identitas mereka, baik melalui wajah yang terekam CCTV maupun melalui kenderaan yang dipakai saat datang ke daerah gedung sekolah Kalam Kudus.
Pada kesempatan itu, Mario Ginting menyesalkan tindakan Satpam karena telah mempertemukan anaknya dengan lima orang tersebut. Apalagi, identitas ke lima orang itu tidak catat atau tidak didapatkan. Namun, ia juga tetap berterimakasih kepada pihak sekolah karena memberi pengawasan kepada anaknya sehingga tidak terjadi masalah lain. Soal postingan yang diunggah, ia menekankan agar dapat mengenal diantara ke lima orang dan dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat luas agar terhindar dari masalah.
Terkait tindakan Satpam itu, Paulina menegaskan bahwa masalah ini akan menjadi pelajaran dan dengan evaluasi yang ada maka setiap hal pengamanan akan diperketat. Dalam masalah ini akan ada saling komunikasi agar kedepannya didapatkan informasi lebih lanjut. Paulina mengaku turut merasahkan kegelisaan orangtua OTG.
Discussion about this post