Dekrit.com|Samosir– Samosir Music International (SMI) ke – 5 kembali digelar di Tuktuk Siadong pada Jumat-Sabtu 23-24 Agustus 2019 mendatang. Beberapa group band terkenal dari luar dan dalam negeri sengaja didatangkan mengisi acara itu.
Projek Manager SMI Henry Manik mengatakan penyelenggaraan SMI tahun 2019 ini akan memasuki tahun yang ke-5 dan akan digelar selama dua hari. Perencanaan dua hari ini merupakan salah satu bentuk pengembangan event yang selama 4 tahun terakhir hanya digelar selama 1 hari.
“Dengan perencanaan 2 hari ini kita mengharapkan akan memberi dampak yang lebih banyak terhadap sektor wisata dan perekonomian daerah khususnya,” kata Henry dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 Juli 2019.
Melihat dari sisi pendanaan atau jumlah dukungan terhadap event ini mulai dari awal hingga tahun ke-4 tahun lalu ujar Henry masih tergolong minim dibanding dengan totalitas kebutuhan event.
Istilahnya selalu lebih besar pasak dari pada tiang, artinya sebenarnya dari segi rancangan pendanaan belum mampu untuk menggelar selama 2 hari, apalagi event ini bersifat gratis tanpa dipungut biaya masuk.

Kendati demikian, pagelaran tahun ini pihaknya berkeyakinan adanya penambahan dukungan terutama dari pihak pemerintah. Alasannya, karena selain SMI ini sudah menjadi agenda event HSF Pemda Samosir sejak dari tahun pertama, BPODT juga memasukkannya di dalam program event tahunannya untuk tahun ini.
Selain itu pihaknya juga masih selalu mengharapkan perhatian yang serius dari pemerintah pusat lewat kementerian terkait, untuk mendukung penuh event ini. Terutama setelah Danau Toba dijadikan menjadi salah satu daerah Superprioritas Nasional dalam pembangunan dan pengembangan wisata lewat program 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) .

Henry menjelaskan, event SMI ini sejalan degan apa yang diprogramkan, lewat atraksi yg bersifat Internasional dan bisa digolongkan menjadi salah satu event terbesar dengan pengunjung terbanyak dari seluruh event yang ada di sekitar Danau Toba, yang mana SMI tahun 2018 lalu diperkirakan lebih dari 15 ribu pengunjung.
SMI tahun ini akan menampilkan suasana yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya, terutama dari nama-nama artis yang dari luar negeri dan juga jenis musik yang akan ditampilkan dari panggung. Lewat proses yang panjang dan dengan pendekatan sosial yang dilakukan untuk menjaring artis/musisi dari beberapa negara dari luar negeri, SMI tahun ini sambung Henry akan menampilkan artis/musisi dari Malaysia– Belanda dan German. Termasuk Herman Delago dari Austria akan tetap ikut meramaikan.
Adapun Band yang didatangkan dari negara negara yaitu;
1. Salammusik dari Malaysia
https://ms.wikipedia.org/wiki/Salammusik
Salammusik merupakan sebuha nama band dari Malaysia yang dibentuk sejak tahun 2006. Band ini sudah lumayan besar dan terkenal di negaranya juga di Eropa. Band ini terkenal dengan irama musik baru yaitu gabungan dari unsur budaya dan modern, kategori genre musiknya masuk kedalam Rock, Reggae dan Hiphop.
Album pertama mereka berhasil mendapat pengharagaan sebagai Album terbaik dari Anugrah Industri Musik ke -19 ditahun 2012, dan juga salah satu lagunya berjudul “Aku Pelat” berhasil mendapat penghargaan sebagai lagu HipHop terbaik di tahun 2013.
Sejak berdirinya Band ini hingga sekarang, mereka sudah berhasil mengumpulkan banyak penghargaan di negaranya, juga di Singapore dan se Asia Tenggara.
Selain penghargaan atas karya mereka semua, Salammusik juga sudah banyak melakukan tour konser tidak hanya di Asia, namun juga di beberapa negara di daratan Eropa.
2. Bagjuice dari Belanda
http://bagjuicemusic.com/
Bagjuice adalah sebuah Reggae/Dub band yang berasal dari Amsterdam. Band ini memiliki personil sebanyak 6 orang yang mana setiap personilnya mempunyai background musik yang sangat luas.
Perbedaan latarbelakang musik yang berbeda, mereka satukan sehingga menghasilkan sebuah bentuk musik yang menjadi cirikhas membuat mereka mudah untuk dikenal di Belanda. Dari sejak tahun 2013 , sudah banyak musik festival di seputar Belanda yang menampilkan mereka. Belanda merupakan salah satu negara yang memiliki banyak musik festival hampir dalam 1 tahun penuh. Walau negara ini tergolong sangat kecil, namun sangat banyak ruang bagi para artis/musisi untuk bisa menunjukkan karya-karya mereka di panggung musik festival.
3. Sons & Preachers
https://www.youtube.com/channel/UCzdkSgoFvTvbuNrtWGuSmRA.
Band ini masih tergolong sangat muda, mulai dibentuk resmi sejak Januari 2018 dan tidak lama setelah dibentuk mereka merilis sebuaha single. Band yang terdiri darir 4 personil ini, sudah lama saling mengenal dan masing-masing memiliki latar belakang musik yang berbeda dan punya keinginan yang sama untuk mendirikan sebuah band.
Lead vokal sekaligus pemain Hammond, Keyboardnya adalah warga Indoenesia yang sudah menetap tinggal di Hamburg German. Dulunya, Yonatan berangkat ke German untuk menimba ilmu di bidang kedokteran, namun di tengah perjalanan studinya, dia makin merasakan bahwa dunia musiklah yang paling tepat baginya. Akhirnya dia berhenti kuliah dan terjun di dunia musik .Sewaktu masih di Indonesia pun, dia sudah sering bermusik dan mengikuti kursus musik.
Sebagai bukti, di Hamburg dia mendirikan sekolah musik yang dilengkapi dengan studi musik yang profesional. Sejak band ini didirikan, beberapa musik festival di German pun sudah mengundang mereka untuk ikut manggung.
Band ini memiliki motto musik, mengkreasikan kembali suara Vintage dengan menyesuiakannya dengan sound-sound yang modern sekarang ini. Sehingga musik mereka lebih dikenal dengan gaya musik Blues, Rock dan Funk.
Ketiga band dari luar negeri ini nantinya akan unjuk kebolehannya lewat lagu-lagu yang mulai saat ini mereka sudah persiapkan. Beberapa lagu Batak yang akan menjadi bagian dari setlist lagu lagunya menjadi prioritas mereka dalam hal persiapan. Karena lagu ini merupakan lagu yang sangat baru bagi mereka, yang mungkin sebagian besar dari semua band di atas belum pernah mendengar apalagi menyanyikannya.
Melafalkan bahasa Batak dalam lagu lagu itu imbuh Henry menjadi tantangan utama mereka. Sebab, di samping lagu lagu Batak ini, mereka akan membawkan lagu karya mereka sendiri dan mungkin sebagian kecil lagu cover dari sang legenda Bobmarley. “Mereka ini nanti akan kita bagi untuk mengisi hari pertama dan kedua,” terang dia.
Setiap pendekatan yang dilakukan terhadap para artis tersebut, mereka sambung Henry selalu menanyakan, kenapa diisyaratkan agar menyanyikan beberapa lagu Batak.
Merespon pertanyaan tersebut, Henry menjawab bahwa lewat event ini pihaknya ingin selalu memberi pesan dan ingin lebih menimbulkan lagi rasa kebanggaan terhadap identitas etnik Batak Toba khususnya yang memilik bahasa, budaya dan lagu dan musik yang sangat menarik.

Indonesia memiliki lebih dari ribuan suku yang berbeda, dan ini yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara besar dan unik yang memiliki begitu banyak keberagaman namun bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Keberagamaan itu harus terus dipertahankan terutama para generasi muda dari setiap suku bangsa. “Dengan jawaban seperti ini, mereka sangat mengappresiasi dan sangat senang ikut dilibatkan di SMI ini,” pungkas Henry.
Dijelaskannya, aksi panggung dari dalam negeri yang sudah dipastikan akan ikut meramaikan panggung SMI tahun ini adalah, Viky Sianipar dan Band, Alsant Nababan, Alex Hutajulu. Juga Tongam Sirait bersama bandnya dari Parapat akan memberikan show tersendiri.
Dari daerah, ada Jajabi Band dan juga beberapa group lain yang masih harus dipastikan.
“Hingga saat ini kita masih menunggu kepastian tambahan dukungan dari beberapa pihak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa mendapat kejelasan konfirmasi, sehingga nantinya bisa disesuaikan lagi dengan penambahan program yang akan disajikan,” tukas dia.
Tak lupa, Henry menyampaikan terimakasih ke semua pihak yang telamendukung rencana pagelaran ini, khususnya teman teman media yang selalu mendukung dalam penyebaran inoformasi.
Di akhir keterangannya, Henry berharap event tahun ini bisa berjalan dengan baik, lancar dan sukses. “Semoga keberadaan SMI bisa selalu memberi manfaat yang positive bagi banyak pihak di berbagai sektor, khususnya di daerah Samosir Danau Toba,” tandasnya.
(dkt|*)

Discussion about this post