• Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi
Situs Berita Online
Kamis, 30 Maret 2023
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • NEWS
  • PERISTIWA
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • BUDAYA
  • INVESTIGASI
  • KESEHATAN
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • POLITIK
  • SUMUT
  • ENTERTAINMENT
  • PENDIDIKAN
ADVERTISEMENT
Home Temp Mimbar Minggu

Mengalahkan Kejahatan dengan Kebaikan

by dekrit.id
18/11/2018
in Mimbar Minggu
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke TwitterBagikan ke Email

Oleh Pdt. Edwin Sianipar

Roma 12 :9-21

READ ALSO

Hasil Sementara Pilkada 2020 Toba, Paslon Nomor 01 Poltak-Tonny Unggul

Cintailah Pendidikan

Saudara,
Untuk memahami tema khotbah ini “Mengalahkan Kejahatan Dengan Kebaikan” yang didasarkan pada Nats Roma 12: 9-21 dirasa perlu melihat permasalahan yang terjadi dalam kehidupan jemaat di Roma.

Jemaat yang sedang bertumbuh memiliki ketegangan di antara orang Kristen berlatar belakang Yahudi dan bukan Yahudi. Orang Kristen Yahudi merasa memiliki tempat yang lebih terhormat, sebagai orang-orang orang pilihan bahkan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam jabatan dan aktivitas gerejani lainnya. Sedangkan orang kristen bukan Yahudi merasa bahwa orang Kristen Yahudi merupakan kelompok pendatang. Sebagai penduduk asli merasa sebagai yang lebih berhak (batak, siuan bulu).

Terhadap persoalan ini disamping persoalan lainya, Paulus merasa perlu membangun kesadaran diantara keduanya yaitu dengan mengirimkan Surat Roma ini. Khusus mengenai teks renungan kita saat ini yang merupakan pesan praktis, seharusnya dihubungkan dengan ayat sebelumnya yang mendasarkan sebuah dasar doktrin yang luas, mendalam dan luar biasa. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:1-2).

Dasar dari perkataan Paulus “Karena itu” – dan kemudian berhenti, hal ini berkaitan dengan ucapannya sebelumnya pada pasal 11: 30,31,32 yang merupakan sebuah rentetan pikiran sebagaimana disebutkan: “Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidak taatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua.”

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu…(Roma 11:30-12:1), baru setelah itu Paulus mengemukakan sebuah struktur yang hebat, bernilai kehidupan orang Kristen yang terhormat, supaya jemaat di Roma bisa bersatu (berlatar belakang Yahudi dan bukan Yahudi – batak “supaya mengesampingkan pemikiran sisuanbulu”). Pesan pada Roma 12: 10 “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” Bahkan lebih dahsyat lagi Paulus menyebutkan: “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!” (Roma 12:14).

Kesatuan jemaat di Roma tidak hanya dipentingkan bagi jemaat itu sendiri dan bagi kepentingan kegiatan pelayanan Paulus tetapi juga bagi dunia ini, sebagaimana disebutkan dalam Roma 12: 13 “Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!” Kata “bantu berarti berkontribusi” dalam arti mempraktekkan keramahtamahan. Dan penggunaan kata-kata “orang-orang kudus” setidaknya dalam dua cara: pertama, bentuk jamak merujuk pada orang-orang di Yerusalem (mis. Roma 15:26; 2 Korintus 9:12). Kedua, merujuk pada gereja secara lebih umum (mis. Roma 16: 2; 1 Tesalonika 3:13).

Menjadi pertanyaan: apakah bantuan yang dimaksud Paulus merujuk hanya kepada anggota jemaat Yerusalem, atau juga kepada komunitas lain? Jawabnya, cenderung mengungkapkan kemurahan hati menjangkau orang-orang baik di dalam dan di luar komunitasnya, yaitu orang-orang kudus dan orang asing, dengan siapa seseorang berinteraksi. Hal ini dapat kita lihat pada kelanjutan ayat 14b “berkatilah siapa yang menganiaya kamu.” Perkataan ini mengingatkan kita pada ucapan Yesus: “Berkatilah orang-orang yang mengutuki kamu, berdoalah bagi orang-orang yang menganiaya kamu” (Lukas 6:28; Mat 5:44).
Selain itu bahwa bantuan yang dimaksud Paulus juga merujuk kepada orang-orang di luar komunitasnya, sesuai dengan motto pelyanannya: “Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.” (Roma 12: 20).

Menyangkut motto pelayanan Paulus ini sesungguhnya hal ini bukanlah penyingkapan doktrin kekristenan yang baru, tetapi jauh sebelum Kristus, Salomo telah mengungkapkannya di dalam Amsal 25:21-22 “Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan Tuhan akan membalas ia kepadamu.” Hal ini sejalan dengan perintah Yesus: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Matius 5: 39).

Artinya, sebagai pengikut Kristus tidak dianjurkan dan tidak dibenarkan untuk melakukan praktek balas dendam, yang sama maksudnya dengan membalas kejahatan dengan kejahatan. Mengapa demikian? Sebab pembalasan itu adalah hak Tuhan, sebagaimana dikatakan dalam Roma 12:19b, “pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” Pernyataan ini jelas dan kena-mengena dengan tema di atas: “Mengalahkan Kejahatan Dengan Kebaikan?”

Menyangkut tema ini, saya ingin tegaskan bahwa hal ini merupakan pesan atau ajaran moral. Pesan atau ajaran moral inilah yang ingin diingatkan dan diajarkan kembali oleh Paulus kepada orang-orang Kristen berlatar belakang Yahudi, yang sejak dahulu kala sudah menjadi pengajaran yang harus diajarkan dalam kehidupan keluarga Yahudi. Selain itu pesan tersebut juga disampaikan kepada orang-orang Kristen yang bukan berlatar belakang Yahudi, dan tentunya juga kepada kita sebagaimana tertulis pada kitab Amsal 25:21-22.

Konten dari pesan atau ajaran moral yang disampaikan Paulus dirangkum dalam satu kata yaitu “kasih”, sebagaimana disebutkan pada ayat 9 dalam nats ini: “ Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.” Ini adalah sebuah pesan yang memang sulit untuk dilakukan. Mengapa?

Mengutip tulisan Dr. W. A. Criswell (pendeta dari First Baptist Church di Dallas) demikian: Seneka adalah orang yang hidup sezaman dengan Paulus dan dia mengajarkan hal-hal yang besar dan luar biasa. Tetapi pada saat yang sama, ketika Seneka mengajarkan hal yang hebat, Roma memiliki sebuah moral yang rendah dan Kaisar Nero bukanlah apa-apa kecuali sebagai seorang tukang jagal.

Apakah yang dikatakan oleh syair yang indah ini?  Naik ke atas, bergerak ke atas
Dan mari bergerak semakin naik
Dan usir keluar kebuasan
Dan biarkan monyet dan harimau mati
Tepat seperti itu. “Bergerak naik. Dan mengusir keluar kebuasan. Dan biarkan monyet dan harimau mati.” Bukankah hal itu luar biasa?

Bagaimana kita membiarkan monyet serta harimau yang berada di dalam diri kita mati? Artinya bagaima seseorang menahan bahkan mematikan amarah, kebencian, kesombongan dan berbagai kejahatan lainnya serta menjauhinya dan menggantikannya dengan kebaikan? Tidak berpura-pura tetapi harus dilakukan dengan ketulusan. Mengapa? Karena kita ada di dalam Kristus, dan diselamatkan oleh karunia, maka kita tahu bahwa hubungan kita dengan Allah bukanlah berdasarkan kemampuan kita.

Saudara! Perlulah disadarai bahwa kita memberi kasih atau mengasih adalah hasil dari kasih yang sudah lebih dahulu kita terima. Kita tidak membagi kasih itu kepada sesama manusia atas dasar kerja atau kemampuan yang kita miliki dan lagi mengasihi bukan untuk memperolah reputasi atau sesuatu imbalan apa lagi keuntungan serta kepuasan. Karena itu Palus berkata di ayat 17, 18 “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” Kita melakukan segalanya hanya untuk Tuhan.

Paulus mengenali betul kesulitan hidup yaitu hidup dengan damai (terutama diantara orang Kristen Yahudi dan yang berlatar belakang bukan Yahudi). Karena itu Paulus berkata, “sedapat-dapatnya.” Hal ini berarti bahwa orang percaya juga punya batasan dalam iman mereka. Namun bahkan dalam hal ini, Paulus masih tetap meminta kita untuk membalas musuh kita dengan damai dan kasih. Kita harus mencoba yang terbaik. Ini adalah perilaku dan ajaran Kristus, dan harus juga merupakan mentalitas dari orang yang berada dalam Kristus.

“Mengalahkan Kejahatan Dengan Kebaikan” adalah merupakan ajaran Kristen dan iman Kristen serta pesan kekristenan. Hal itu dicurahkan ke dalam hati dan jiwa manusia. Kekristenan mencurahkan sebuah kejeniusan yang baru, sebuah kemampuan yang baru, sebuah kesanggupan. Di dalamnya ada kuasa melahir-barukan, ada sebuah roh yang menggerakkan yang berasal dari Allah yang datang ke dalam kehidupan orang Kristen dan akarnya serta cara kerjanya adalah bersama-sama secara alami dan sebuah konsekuensi.
Kerendahan hati dan empati dibutuhkan untuk hidup bersama orang lain sedemikian rupa untuk memberkati orang-orang yang menganiaya, bersukacita dengan orang-orang yang bersukacita, untuk menangis bersama orang-orang yang menangis, dan untuk bergaul dengan yang rendah hati.

Paulus menggemakan pengajaran Yesus, yang mengatakan “Kasihilah musuh-musuhmu, lakukanlah baik bagi orang-orang yang membenci kamu, berkatilah mereka yang mengutuki kamu, berdoalah bagi orang-orang yang menyiksa kamu” (bandingkan Lukas 6: 27-28; Matius 5:44) .
Paulus tidak meminta pendengarnya hanya untuk mempraktekkan pengendalian diri saat diprovokasi. Mereka melakukan lebih dari sekedar menahan diri dalam menghadapi kejahatan, tetapi mereka harus melakukan yang baik untuk musuh-musuh mereka.

Tindakan ini adalah tindakan yang sulit bahkan sangat sulit untuk diterapkan. Tapi dengan berbuat demikian, orang Kristen mengatasi kejahatan dengan baik, menunjukkan bahwa mereka “berpegang pada apa yang baik,” mengungkapkan definisi “kasih” sejati.
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Artinya “jangan munafik”. Kata “munafik, kemunafikan”, digunakan di dunia aktor Yunani yang mengenakan topeng untuk menggambarkan emosi karakternya. Ekspresi wajah bisa berubah dengan mengenakan topeng.

Maksud Paulus bahwa orang Kristen yang tulus tidak memakai topeng, dan sebagai pengganti topeng, kita harus mengenakan “kasih”. Kasih tidak menoleransi kejahatan. Karena “kasih” Kristus hubungan kita kembali dipulihkan. Pulihnya hubungan kita dengan Allah bukan karena prestasi dan tidak pula untuk reputasi. Oleh sebab itu Paulus menekankan pentingnya untuk saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Kembali ke konteks hidup berjemaat. Di dalam jemaat kerap kali terjadi perbedaan pendapat yang kemudian berkembang hingga pada perpecahan. Menyadari situasi yang demikian, pesan Paulus memberi kita kekuatan untuk melakukan hal yang baik, untuk memperlihatkan kasih kita, juga terhadap orang yang memusuhi kita. Dalam sebuah konflik anda tidak bisa menunggu bahwa pihak yang lain akan berubah, anda hanya bisa mengubah dan memperbaiki sikap anda. Jika kita sudah melakukan apa yang Paulus katakan, maka keindahan itu akan terlihat.

Seperti kuncup yang akan berubah menjadi bunga, dan seperti bunga yang berubah menjadi buah, demikian juga dengan doktrin kekristen yang merupakan penyingkapan keberadaan Yesus Kristus.

Ketika hal itu telah diterima dan dipercayai oleh jiwa manusia, ia akan menghasilkan keindahan dari kehidupan orang Kristen. Itulah yang sesungguhnya, menjalankan kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari. Mengalahkan Kejahatan dengan Kebaikan.

Pdt Edwin Sianipar

Semoga!

Share134SendTweet84Send

Related Posts

Mimbar Minggu

Hasil Sementara Pilkada 2020 Toba, Paslon Nomor 01 Poltak-Tonny Unggul

10 Desember 2020
Mimbar Minggu

Cintailah Pendidikan

12 Juli 2020
Mimbar Minggu

Ritualisme Kedurjanaan

12 April 2020
Tetilla di kompleks STT HKBP
Mimbar Minggu

Tefilla, Tehilim dan Abudah

22 Maret 2020
Mimbar Minggu

HKBP Jakasampurna Rayakan Ulang Tahun, Ephorus HKBP: Mengasihi Bukan Hanya Kepada Satu Keluarga, Seagama, Sesuku Saja, Tetapi ke Semua Orang

25 Agustus 2019
ADVERTORIAL

Anniversary ke 31 GPI Miracle Community Pematangsiantar Gelar Kebaktian Syukuran

8 Agustus 2019

Discussion about this post

Rudolf V Saragih Pakaikan Baju Adat Simalungun ke Sekjen PDI Perjuangan

29/03/2023

AKP Josia Dimutasi ke Dolok Silau, Posisi Kapolsek Perdagangan Dijabat AKP Juliapan Simanjuntak

25/03/2023

Jelang Bulan Puasa, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan Pengedar Sabu

23/03/2023

Polisi Amankan 4 Unit Kereta Balap Liar di Tanjung Pinggir

23/03/2023

Musim Kemarau, Polres Siantar dan Simalungun Sosialisasi Pencegahan Karhutla

21/03/2023

Sambut Ramadhan dan HUT ke-24 Kabupaten Madina, SMSI Berbagi Sembako

21/03/2023

NEWS

Gegara Kandang Lembu, Warsito dan Nainggolan Selisih Paham

21/03/2023

Read more

Bawaslu Simalungun Bentuk Saka Pramuka Adhyasta Pemilu Serentak Tahun 2024

21/03/2023

Sambut HUT Pemasyarakatan ke 59 Lapas kelas IIA Pematang Siantar, Kanwil Kemenkumham Sumut Resmi Buka PORSENAP WBP

13/03/2023

SMSI Hadir di Seluruh Kabupaten/Kota se-Kepulauan Nias, Dipimpin Suarman Telaumbanua

13/03/2023

SMSI Minta Presiden Joko Widodo tidak Tandatangani Rancangan Perpres Publisher Right

09/03/2023

  • Jangan Salah Paham, Ini Bedanya Making Love dan Having Sex 

    2056 shares
    Share 822 Tweet 514
  • AKP Josia Dimutasi ke Dolok Silau, Posisi Kapolsek Perdagangan Dijabat AKP Juliapan Simanjuntak

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat (Nafi’un Li Ghairihi)

    380 shares
    Share 152 Tweet 95
  • Jelang Bulan Puasa, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan Pengedar Sabu

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • Bawaslu Simalungun Bentuk Saka Pramuka Adhyasta Pemilu Serentak Tahun 2024

    330 shares
    Share 132 Tweet 83

Rudolf V Saragih Pakaikan Baju Adat Simalungun ke Sekjen PDI Perjuangan

29/03/2023

AKP Josia Dimutasi ke Dolok Silau, Posisi Kapolsek Perdagangan Dijabat AKP Juliapan Simanjuntak

25/03/2023

Jelang Bulan Puasa, Sat Narkoba Polres Simalungun Amankan Pengedar Sabu

23/03/2023

Polisi Amankan 4 Unit Kereta Balap Liar di Tanjung Pinggir

23/03/2023

Musim Kemarau, Polres Siantar dan Simalungun Sosialisasi Pencegahan Karhutla

21/03/2023

Sambut Ramadhan dan HUT ke-24 Kabupaten Madina, SMSI Berbagi Sembako

21/03/2023

Gegara Kandang Lembu, Warsito dan Nainggolan Selisih Paham

21/03/2023

  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID