• Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi
Situs Berita Online
Minggu, 5 Februari 2023
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • NEWS
  • PERISTIWA
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • BUDAYA
  • INVESTIGASI
  • KESEHATAN
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • POLITIK
  • SUMUT
  • ENTERTAINMENT
  • PENDIDIKAN
ADVERTISEMENT
Home Temp PENDIDIKAN

Membangun Kecakapan Literasi

Kecakapan literasi, numerasi, dan karakter masih menjadi masalah pendidikan di Tanah Air. Karena itu, sistem pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi dasar tersebut mesti dibenahi.

by dekrit.id
05/08/2021
in PENDIDIKAN
int

int

Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke TwitterBagikan ke Email

Kecakapan literasi, numerasi, dan karakter masih menjadi masalah dalam pendidikan anak-anak di Tanah Air. Berbagai capaian di nasional dan global menunjukkan Indonesia perlu membenahi secara mendasar pembelajaran untuk memastikan siswa belajar bermakna, terutama dalam memperkuat kompetensi dasar, yakni literasi, numerasi, dan karakter.

Memiliki literasi  berkualitas, salah satunya kemampuan membaca, menjadi fondasi awal untuk mampu belajar dan berkontribusi dalam kehidupan. Dengan bekal kecakapan literasi yang baik, hal itu membantu menumbuhkan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk bertahan dan berkembang dalam dunia yang penuh ketidakpastian.

READ ALSO

Polentyno Girsang tak Setuju Dr SED Dilantik jadi Rektor USI Periode 2022-2026

Dugaan Plagiat Karya Ilmiah Oknum Dosen USI Dilaporkan ke Polda Sumut

Upaya memastikan siswa Indonesia memiliki kecakapan literasi, numerasi, dan karakter jadi bagian asesmen nasional (AN) yang akan digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akhir tahun ini. Tujuannya untuk memetakan siswa di jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah menguasai kecakapan dasar yang penting ini.

Hasil AN diprediksi tak jauh beda dari gambaran hasil tes Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 ataupun Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). Berdasarkan data AKSI 2019 yang digelar Kemendikbud Ristek, sebanyak 55,85 persen siswa kemampuan membaca kurang, kategori cukup 38,01 persen, dan yang  baik hanya 6,14 persen. Di PISA 2018, kemampuan membaca siswa Indonesia di urutan 71 dari 76 negara.

Tak kuatnya fondasi kemampuan membaca yang dibangun secara benar sejak di pendidikan dasar berdampak pada rendahnya kemampuan literasi saat dewasa. Berdasarkan data Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 2016, sebagian besar orang dewasa di Jakarta memiliki kecakapan literasi dan numerasi rendah.

Hampir 70 persen orang dewasa Jakarta di bawah atau level 1 dalam hal literasi. Mereka hanya mampu membaca teks singkat untuk topik yang dikenal untuk meletakkan sebaris informasi tertentu. Untuk melaksanakan tugas ini hanya butuh pengetahuan kosakata dasar dan pembaca tidak diminta memahami struktur kalimat atau paragraf.

Namun, kekeliruan membangun kecakapan literasi justru terjadi di tingkat awal pendidikan. Di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), kesiapan literasi anak  melompat langsung ke membaca, menulis, dan menghitung (calistung) demi persiapan sekolah dasar (SD).  Bahkan, les membaca anak-anak menjamur. Padahal, ada tahapan sederhana yang mendasar, yakni membangun kemampuan menyimak anak. Caranya sederhana, dengan membacakan buku cerita secara menarik dan interaktif.

Di acara ”Pakar Berbagi: Meningkatkan Kemampuan Literasi Anak dengan Membacakan Cerita”, di Jakarta, Sabtu (31/7/2021), Roosie Setiawan, Pendiri Komunitas Read Aloud, mengatakan, ada  yang keliru dalam pendidikan. Di TK atau PAUD kecakapan literasi dini tidak disiapkan dan di SD tidak diajarkan membaca, tapi sudah harus bisa membaca.

”Padahal, ada tahapan yang sederhana, dengan orang dewasa membacakan buku untuk anak. Ada mengeluarkan suara sudah bisa membuat anak nol bulan dan bertahap terbangun kecakapan literasinya,” ujarnya.

Menurut Roosie, membacakan nyaring akan membangun keterampilan mendengar anak sebelum bicara.  Pemahaman melalui menyimak merupakan jembatan bagi pemahaman membaca. Menyimak jadi fondasi dari kompetensi literasi lain, yakni berbicara, membaca, dan menulis.

Membacakan nyaring yang dilakukan orangtua di rumah dan di PAUD, lalu menikmati prosesnya, seperti tanya-jawab, jadi hal fundamental membenahi kekeliruan tentang calistung  pada anak usia dini. ”Mudah dilakukan, bisa dilakukan, dan kini makin mudah akses ke buku elektronik tanpa biaya,” kata Roosie.

Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji membongkar sejumlah mitos dan fakta terkait literasi. Ketidakmampuan membedakan mitos dan fakta membuat orangtua berlomba-lomba memasukkan anak ke TK agar dapat membaca, ditambah pula dengan les membaca dengan model drilling. Guru TK pun melakukan hal yang sama.

Mengajarkan baca tulis sedini mungkin dikatakan akan meningkatkan kemampuan literasi baca tulis anak secara signifikan. Dari kajian akademis,  banyak riset  yang menunjukkan anak-anak yang dipaksa calistung sebelum SD, hasilnya kontraproduktif dan bisa berdampak menurunnya kemampuan literasi saat dewasa nanti.

Guru membaca

Tak ingin Indonesia terus terpuruk dalam kecakapan literasi yang rendah, sejumlah praktisi pendidikan bergerak membenahi pembelajaran literasi/membaca di level SD/MI. Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca (Gernas Tastaba) dengan semangat sukarelawan dimulai dengan menggelar training of training bagi guru SD/MI, Sabtu (31/7/2021). Sebanyak 20 guru dari Ambon, Pontianak, Batam, Riau, Bandung, Depok, dan Jakarta ikut pelatihan daring yang interaktif dan praktis, dimulai dengan  topik bergerak membangun guru menjadi pembaca aktif.

Pelatihan dimulai bukan dengan memberi guru tips untuk mengajarkan membaca. Justru, para guru di SD/MI ini dibekali lebih dahulu pemahaman pentingnya menjadi pembaca aktif. Dimulai dari membaca untuk kesenangan hingga membaca sebagai kebutuhan untuk terus menjadi guru yang mumpuni. Di sinilah guru, dengan sepenuh hati memaknai literasi dengan menjadi pembaca aktif yang dapat menggunakan kecakapan membaca untuk menggunakannya bagi peningkatan kualitas kehidupannya.

Fasilitator Dhitta Puti Sarasvati yang juga Dosen Fakultas Pendidikan Universitas Sampoerna memantik diskusi dengan pertanyaan tentang pengalaman membaca paling berkesan sejak masa kecil, dalam rangka membangun perspektif menuju pembahasan substantif tentang membaca. Guru pun bergantian membagikan kisah  berkenalan degan buku dan kesenangan membaca yang ditulis di suatu aplikasi.

Ketua Presidium Gernas Tastaba Itje Chodidjah mengatakan, peran utama guru SD/MI adalah membangun alat untuk belajar. ”Itu lebih penting dari penyampaian pengetahuan (knowledge) dan konten pembelajaran,” kata Itje.

Menurut Itje, guru SD/MI berperan penting dalam memajukan literasi nasional. Peran itu harus dijalankan para guru pembaca aktif. Guru yang mau menjadi pembaca aktif  akan menyelamatkan Indonesia.  Anak-anak akan menghadapi perubahan cepat dan dinamis.

”Ketika mereka tidak hadir dalam kehidupan dinamis, mereka akan tertinggal. Kunci utama ya membaca. Kita bergerak bersama guru untuk mengajak anak-anak Indonesia membaca bermakna,” kata Itje.

Dhitta menambahkan, para guru SD/MI harus mengambil banyak sekali keputusan penting sebelum melaksanakan pembelajaran, karena menyangkut hal-hal krusial dari aspek kesesuaian level ataupun aspek sosial dan moral.  Secara bertahap guru yang memiliki bekal sebagai pembaca aktif dibantu untuk kembali menguasai pembelajaran dasar yang mampu membangun kecakapan literasi anak yang bermakna, yang relevan untuk kehidupan.

Lenny Herlina,   guru SD dari Pontianak, Kalimantan Barat, menyatakan sangat senang bisa bergabung dalam ToT Gernas Tastaba. ”Setelah melihat tujuan tadi, menyimak segala hal yang tadi didiskusikan, saya semakin termotivasi untuk terus menjadi pembaca aktif, agar bisa meningkatkan kualitas peserta didik,” tulisnya dalam ruang chat di akhir ToT perdana.

Sependapat dengan Lenny, Winyarti Lestari dari Jakarta mengemukakan bahwa guru harus mencari sumber-sumber bacaan yang relevan dan kontekstual. Selain itu, katanya, guru harus memberi keteladanan kepada siswa.

Oleh : Ester Napitupulu

Sumber: Kompas.id

Tags: IndonesiaKecakapanKemerdekaanLiterasiNumerasiPendidikan
Share134SendTweet84Send

Related Posts

PENDIDIKAN

Polentyno Girsang tak Setuju Dr SED Dilantik jadi Rektor USI Periode 2022-2026

8 Desember 2022
PENDIDIKAN

Dugaan Plagiat Karya Ilmiah Oknum Dosen USI Dilaporkan ke Polda Sumut

13 November 2022
PENDIDIKAN

SED Dilaporkan Terkait Dugaan Plagiat Karya Ilmiah

12 November 2022
Pentas tari Lenggang Nyai oleh beberapa murid di Puncak TPN 9
PENDIDIKAN

Yayasan Guru Belajar: 13 Ribu Pendidik Dapat Beasiswa Belajar Gratis

12 Oktober 2022
PENDIDIKAN

Ekstrakurikuler Literasi Baca-Tulis SMP Negeri 4 Siantar

23 Juli 2022
Peneliti/Mahasiswa UHKBPNP didampingi dosen pembimbing, Dekan dan Rektor UHKBPNP, Sabtu, 11 September 2021. Foto : Dok UHKBPNP
PENDIDIKAN

Hebat !! Penelitian Mahasiswa UHKBPNP Diterbitkan di Jurnal Obsesi Sinta2

11 September 2021

Discussion about this post

Ekspedisi Toba HPN 2023, Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

03/02/2023

Penumpang Wanita Diduga Terjatuh dari KMP Ihan Batak, Meninggal Dunia di RSUD Parapat

02/02/2023

Pengedar Sabu Dicokok Polisi, Temannya Ikut ‘Nyangkut’ karena ‘Nyanyian’ Pelaku

01/02/2023

Wagub Sumut Musa Rajekshah Dukung Ekspedisi Geopark Kaldera Toba HPN 2023

01/02/2023

Mangapul Purba Sosialisasi Perda Ketertiban Umum dan Bagi-Bagi Bibit Buah-Buahan di Nagori Marjandi Pisang

29/01/2023

Marsombuh Sihol PMS, Dr Sarmedi Purba SPOG Nyatakan Siap Maju jadi Walikota Siantar 2024

27/01/2023

NEWS

PKB Kota Siantar Mengutuk Kekerasan, Teror dan Intimidasi PTPN III kepada Masyarakat Kelurahan Gurilla

27/01/2023

Read more

Terima Audiensi SMSI, Wali Kota Siantar Beri Dukungan HPN 2023

27/01/2023

Begini Kronologi Bentrokan di PTPN III Kebun Bangun Afdeling IV Gurilla

26/01/2023

PDAM Tirtanadi Sambut Hangat HPN 2023 SMSI di Sumatera Utara

26/01/2023

PERTAHANAN: DPR Dukung Angkatan Darat Perkuat Satuan Siber

24/01/2023

  • Jangan Salah Paham, Ini Bedanya Making Love dan Having Sex 

    1977 shares
    Share 791 Tweet 494
  • Marsombuh Sihol PMS, Dr Sarmedi Purba SPOG Nyatakan Siap Maju jadi Walikota Siantar 2024

    341 shares
    Share 136 Tweet 85
  • Mengalahkan Kejahatan dengan Kebaikan

    331 shares
    Share 132 Tweet 83
  • Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat (Nafi’un Li Ghairihi)

    373 shares
    Share 149 Tweet 93
  • Truk Pengangkut Sawit CV.Sinar Tenera Lebihi Tonase

    443 shares
    Share 177 Tweet 111

Ekspedisi Toba HPN 2023, Jangan Lengah Mempertahankan Geopark Kaldera Toba

03/02/2023

Penumpang Wanita Diduga Terjatuh dari KMP Ihan Batak, Meninggal Dunia di RSUD Parapat

02/02/2023

Pengedar Sabu Dicokok Polisi, Temannya Ikut ‘Nyangkut’ karena ‘Nyanyian’ Pelaku

01/02/2023

Wagub Sumut Musa Rajekshah Dukung Ekspedisi Geopark Kaldera Toba HPN 2023

01/02/2023

Mangapul Purba Sosialisasi Perda Ketertiban Umum dan Bagi-Bagi Bibit Buah-Buahan di Nagori Marjandi Pisang

29/01/2023

Marsombuh Sihol PMS, Dr Sarmedi Purba SPOG Nyatakan Siap Maju jadi Walikota Siantar 2024

27/01/2023

PKB Kota Siantar Mengutuk Kekerasan, Teror dan Intimidasi PTPN III kepada Masyarakat Kelurahan Gurilla

27/01/2023

  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Peristiwa
    • Investigasi
    • Olahraga
    • Politik dan Pemerintahan
  • Regional
    • Sumut
  • Nasional
  • Internasional
  • Opini & Cerita
    • Budaya
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sejarah
    • Entertainment
    • Tekno & Otomotif
    • Video
    • Relationship
    • Seleb
  • ADVERTORIAL
  • Lipsus
    • PENDIDIKAN
    • Mimbar Dakwah Jum’at
    • Mimbar Minggu
    • Viral
  • PILKADA
    • Pilkada Nasional
    • Pilkada Regional
  • Sport
    • Bola

© 2019-2021 Dekrit ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID