dekrit.id – SIANTAR, Satu dari 7 Pembina Yayasan Universitas Simalungun, Polentyno Girsang, tidak setuju dilaksanakannya pelantikan Rektor terpilih USI periode 2022-2026 yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2022 ini.
“Saya tidak setuju dilantik,” katanya menanggapi rencana pelantikan Rektor USI terpilih periode 2022-2026.
Polentyno Girsang dikenal sebagai Pembina paling senior di Yayasan USI dan mengaku sudah mengabdi selama kurang lebih 40 tahun di USI.
Pendiri RS Horas Insani itu menyampaikan alasan penolakannya, karena menurut Polentyno Girsang yang akan dilantik tersebut yakni Dr SED sekarang ini sedang tersandung dugaan plagiat karya ilmiah yang lasusnya sudah dilaporkan dua lembaga peduli USI ke Polda Sumut dan ke Polres Pematang Siantar.
Polentyno menjelaskan, berdasarkan pemeriksan Tim Pencari Senat USI telah ditemukan dugaan yang kuat bahwa Dr SED telah melakukan plagiat karya ilmiah milik Dr Benteng Sihombing.

Kemudian temuan tim pencari fakta senat USI ini, oleh dua lembaga peduli USI telah dilaporkan ke penegak hukum di Polda Sumut dan di Polres Pematang Siantar.
“Itu kapanpun tidak bisa dilantik, karena Tri Darma Perguruan Tinggi dan folosofi perguruan tinggi, yang namanya pelaku plagiat kapanpun tidak bisa itu dilantik,” tandas Polentyno Girsang.
Ketika ujian fit and propertest, tanggal 11 Nopember lalu, Polentyno sebagai salah satu penguji dari 7 pembina, menanyakan kepada Dr SED tentang syarat membuat karya ilmiah dan jurnal ilmiah sebagai dalah satu persyaratan atau jenjang kepangkatan, tapi pertanyaan ini katanya tidak dijawab Dr SED.
“Saya sudah 40 tahun mengabdi sebagai Pembina Yayasan USI, sejak 82. Saya lebih duluan di USI itu,” katanya.
Karena itu, sebagai Pembina Yayasan USI paling senior, Polentyno Girsang mengimbau agar pelantikan tidak dilaksanakan sebelum dugaan plagiat yang sudah dilaporkan dua lembaga peduli USI tersebut ke polisi, kelar dan jelas secara hukum. (Dkt|Has)

Discussion about this post